METROPOLITAN.ID - Fenomena "jam koma" telah menjadi istilah yang viral di kalangan Gen Z, terutama di platform media sosial seperti TikTok.
Istilah ini menggambarkan kondisi kelelahan yang ekstrem setelah seseorang beraktivitas seharian penuh, baik secara fisik maupun mental, hingga merasa seperti kehilangan kesadaran.
Namun, apa sebenarnya arti dari fenomena "jam koma", dan mengapa istilah ini begitu populer di kalangan anak muda?.
Secara sederhana, jam koma adalah gabungan dari dua kata, yaitu "jam" yang merujuk pada waktu dan "koma" yang diambil dari istilah medis untuk kondisi di mana seseorang kehilangan kesadaran atau dalam keadaan tidak responsif.
Dalam konteks ini, istilah "koma" digunakan secara metaforis untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sangat lelah atau merasa "mati rasa" karena kelelahan yang ekstrem.
Anak muda, terutama mahasiswa dan pekerja muda, sering kali mengalami momen di mana mereka begitu kelelahan hingga merasa seperti dalam kondisi koma sementara.
Baca Juga: Bima Arya Bocorkan Raffi Ahmad Bakal Jadi Staf Khusus Presiden Prabowo Usai Gagal Jadi Wamen
Fenomena ini muncul dari realitas kehidupan modern yang penuh dengan tekanan, tuntutan kerja, tugas kuliah, dan kegiatan sosial yang melelahkan.
Akibatnya, banyak anak muda yang merasa kewalahan dan mencapai titik kelelahan, yang kemudian diistilahkan sebagai jam koma.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan momen ketika seseorang merasa benar-benar kehabisan tenaga, tetapi harus tetap melanjutkan aktivitas karena tuntutan kehidupan sehari-hari.
Salah satu alasan istilah ini viral di media sosial adalah karena relevansinya dengan banyak orang, terutama generasi muda alias gen Z.
Dalam video TikTok yang sering kali menghibur, istilah jam koma digunakan dalam konteks bercanda untuk menunjukkan situasi di mana seseorang kehilangan fokus atau melakukan hal-hal lucu karena terlalu lelah.