Minggu, 21 Desember 2025

Film 'Gowok: Kamasutra Jawa' Tayang di Bioskop, Ungkap Tradisi Seksualitas Kontroversial

- Kamis, 5 Juni 2025 | 14:27 WIB
10 Nama pemain film Gowok Kamasutra Jawa yang tayang di bioskop mulai 5 Juni 2025.  (filmgowok)
10 Nama pemain film Gowok Kamasutra Jawa yang tayang di bioskop mulai 5 Juni 2025. (filmgowok)

METROPOLITAN.ID - Film terbaru karya sutradara Hanung Bramantyo, Gowok: Kamasutra Jawa, resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.

Film ini mengangkat tradisi kuno Jawa yang kontroversial, yaitu praktik "gowok", dan telah memicu perdebatan luas di kalangan publik.

Mengutip berbagai sumber, film Gowok: Kamasutra Jawa bercerita tentang Nyai Santi, seorang gowok ternama yang mendidik calon pengantin pria untuk menjadi "lelananging jagad" atau pria sejati dalam budaya Jawa.

Baca Juga: Jika Australia Kalahkan Jepang, Timnas Indonesia Dipastikan Gagal Lolos Langsung Piala Dunia 2026 Sebelum Kick Off Lawan China

Konflik muncul ketika muridnya, Ratri, jatuh cinta pada anak seorang bupati bernama Jaya, memicu kisah cinta terlarang.

Film ini dibintangi oleh Reza Rahadian, Raihaanun, dan Lola Amaria, dan sebelumnya telah ditayangkan di International Film Festival Rotterdam (IFFR) ke-54 pada Februari 2025.

Kontroversi dan Perdebatan Publik
Sejak perilisan trailernya, Gowok: Kamasutra Jawa telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Baca Juga: Mulai Hari Ini BSU 2025 Cair, Ini Cara Cek Status Penerima Bantuan

Film ini mengangkat isu-isu yang jarang dibahas secara terbuka seperti seksualitas, pendidikan seksual, dan budaya patriarki, yang memicu perdebatan di kalangan masyarakat.

Salah satu kontroversi utama adalah penggambaran praktik gowok sebagai bentuk pendidikan seksual pranikah.

Dalam budaya Jawa, gowok adalah perempuan yang bertugas melatih calon pengantin pria dalam hal kehidupan rumah tangga, termasuk hubungan intim.

Baca Juga: Microsleep Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Maut di Bogor Utara

Tradisi ini dianggap kontroversial dan telah lama ditinggalkan.

Selain itu, film ini juga menampilkan adegan-adegan yang dianggap berani, yang menyebabkan perdebatan mengenai batasan seni dan moralitas dalam perfilman Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X