Kekecewaan terhadap drakor ini dengan cepat menyebar dan berubah menjadi seruan boikot global, terutama melalui platform X (sebelumnya Twitter).
Kritik tajam diarahkan pada penulis skenario yang dituduh ceroboh dan Netflix yang dinilai memiliki pola ketidakpekaan budaya (cultural insensitivity).
Sejumlah warganet menyatakan ketidakpuasan terhadap cara kata-kata yang berasal dari Al-Qur'an digunakan hanya untuk tujuan lelucon atau plot, tanpa menghormati makna teologisnya.
Poin krusial lain adalah bagaimana penulis berusaha membuat sosok 'jahat' ini terlihat baik, menarik, dan bahkan pahlawan romantis, yang secara fundamental bertentangan dengan ajaran Islam.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 5 Oktober 2025: Segini Galeri24, Antam, UBS di Akhir Pekan
Pengguna media sosial menyebut ini sebagai bentuk cultural appropriation atau bahkan misrepresentasi agama yang terang-terangan.
"Agama saya BUKAN kostum Anda," tulis seorang pengguna X.
"Kepada semua Muslim: drakor baru Genie, Make a Wish telah melewati batas. Kata-kata Qur’ani dipelintir. 'Iblis' diromantisasi.
"Ini adalah penghinaan terang-terangan terhadap agama kita. Harap sebarkan kesadaran & tegaskan boikot," seru seorang pengguna X lain.
Baca Juga: Babak Baru Konflik Yai Mim vs Sahara, Diklaim Bukan soal Lahan Parkir
Hingga saat ini, Netflix maupun tim produksi Genie, Make a Wish belum mengeluarkan pernyataan resmi untuk menanggapi kritik dan seruan boikot yang semakin meluas.***
