Dalam praktiknya, borgol sering digunakan oleh aparat kepolisian sebagai alat keamanan untuk mencegah tersangka melarikan diri atau melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Baca Juga: Melania Trump Serukan Perlawanan terhadap Deep Fake dan Pornografi Balas Dendam
Penggunaan borgol juga sering diterapkan dalam kasus-kasus kriminal dengan tingkat risiko tinggi.
Menurut peraturan yang berlaku di kepolisian, prosedur pengawalan terhadap tersangka tindak pidana biasanya mengharuskan penggunaan borgol, terutama jika ada indikasi bahwa tersangka berpotensi melakukan perlawanan.
Hal ini diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan tindakan pengamanan dan pengawalan tahanan.
Baca Juga: Taman Safari Bogor Punya Wahana Rumah Hantu 3D, Lho! Menegangkan dan Siap Bikin Seru Liburan Kamu
Jika borgol tidak digunakan, aparat kepolisian bisa menggunakan alternatif lain seperti tali atau ikat pinggang untuk membatasi ruang gerak tersangka.