METROPOLITAN.ID - Ibu Negara Amerika Serikat, Melania Trump, baru-baru ini menyuarakan keprihatinannya terhadap maraknya penggunaan teknologi deep fake dan penyebaran pornografi balas dendam di dunia digital.
Ia menyoroti bahaya deep fake dan pornografi balas dendam yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Dalam pidatonya, Melania menekankan urgensi untuk mengatasi masalah ini melalui regulasi yang lebih ketat serta kerja sama bipartisan.
Baca Juga: Samsung Siap Merilis Samsung Galaxy Tab S10 FE, Bocoran Spesifikasi dan Detail Penting Terungkap
Ia menyesalkan minimnya dukungan dari Partai Demokrat terhadap isu ini dan berharap lebih banyak pemimpin politik yang ikut serta dalam perjuangan melindungi korban.
"Saya berharap melihat lebih banyak pemimpin Demokrat bersama kita di sini hari ini untuk membahas isu serius ini. Tentunya sebagai orang dewasa, kita dapat memprioritaskan anak-anak Amerika di atas politik partisan," ujarnya dengan tegas seperti dikutip dari dailymail, pada Rabu, 5 Maret 2025.
Acara yang berlangsung di gedung Capitol Amerika Serikat (AS), hanya dihadiri oleh satu anggota parlemen dari Partai Demokrat, yakni Perwakilan Ro Khanna dari California.
Baca Juga: Isco Tampil Gemilang di Real Betis: Kebangkitan yang Membuktikan Kualitasnya
Ketidakhadiran anggota Demokrat lainnya semakin menegaskan ketimpangan dalam dukungan terhadap upaya melindungi korban deep fake dan pornografi balas dendam.
Selain menyampaikan pidato, Melania Trump juga mendengarkan langsung kisah dari para korban. Ketua DPR Mike Johnson turut hadir dan berdiskusi dengan ibu negara serta para korban.
Dua remaja perempuan, Elliston Berry (15) dan Francesca Mani (16), berbagi pengalaman mereka terkait dampak negatif dari penyebaran deep fake dan pornografi balas dendam.