METROPOLITAN – Salah satu musisi yang aktif menunjukkan kepeduliannya terhadap polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan adalah Rara Sekar. Mantan vokalis Banda Neira itu menyebutkan draf RUU tersebut harus ditolak.
Selain mengenai adanya pasal sensor yang bisa mencelakai kebebasan berkarya, sejumlah pasal lainnya juga berpotensi mematikan skema musik. Terutama pada pasal yang menyebutkan acara musik harus memiliki lisensi. Menurut Rara Sekar, kepedulian akan adanya pasal-pasal janggal di RUU tersebut harus digerakkan. Sebab sebelumnya sudah ada beberapa undang-undang janggal yang menjadi resmi, karena tidak adanya sorotan saat masih dalam tataran RUU. ”Jangan sampai kita kecolongan lagi. Kita sudah kecolongan di RUU ITE dan yang terjadi apa? Konflik horizontal. UU itu jadi legitimasi orang-orang yang nggak mau dicela,” katanya. Menurut Rara Sekar, polemik RUU Permusikan seharusnya membangun kepedulian masyarakat Indonesia untuk mengawal RUU lain yang tengah digarap. Dengan adanya kesadaran itu, masyarakat jadi bisa memeriksa kembali apa saja calon pasal yang diajukan. (dtk/suf/py)
