METROPOLITAN – Saat ini, Jerinx masih berada di tahanan. Ia ditangkap ka­rena laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali ter­kait ungkapan drummer Superman Is Dead (SID) tersebut berisi IDI kacung WHO. Dukungan beredar setelah penangkapan ter­sebut. Banyak yang menilai Jerinx seharusnya tidak ditahan karena kasus itu. Namun tidak sedikit juga orang yang menghujat Jerinx. Bahkan hujatan itu juga dialamatkan ke Nora Alex­andra, istri Jerinx. Salah satu hujatan ternyata di­respons oleh Nora Alexan­dra. Awalnya umpatan itu diberi tahu oleh seorang penggemar yang memba­gikan percakapan dengan pelaku. Pelaku menyebut Nora Alexandra punya wajah yang mirip dengan pekerja seks komersial (PSK). Tidak te­rima dengan hal itu, ia pun meluapkan amarahnya. ”Hi @aldii_201 terima kasih perkataan dan penilaian mengenai wajah saya yang anda lihat seperti maaf pe*** atau jab***, di sini yang saya kurang berkenan adalah Anda berharap suami saya terbunuh di penjara,” tulis Nora di Instagram. Tidak cuma itu, Nora Alex­andra juga kesal karena pelaku juga menghujat suaminya. Jerinx didoakan oleh pelaku meninggal di tahanan. ”Apakah Anda tahu saya sudah menderita suami saya ditahan lalu apakah pantas anda juga ingin suami saya terbunuh di penjara?” ujarnya. ”Semoga Anda tidak per­nah merasakan sengsara dan derita!” sambung Nora. Dengan bantuan peng­gemarnya, identitas pelaku yang memiliki akun @al­dii_201 terungkap. Ujung-ujungnya pelaku meminta maaf lewat sebuah video. ”Tak butuh waktu lama, karena mata-mata atau fol­lowers saya ada di mana-mana untuk melindungi saya dari ancaman atau kata-kata fitnah,” kata Nora Alexandra. Sebelumnya, dukungan juga disampaikan oleh Ta­mara Bleszynski. Ia me­nyebut Jerinx seharusnya tidak dipenjara. Beberapa foto Jerinx diunggah Ta­mara Bleszynski di Insta­gram. Pada foto tersebut terlihat juga Nora Alexandra, istri Jerinx. ”Saya tetap de­gan pendirian saya. Se­moga @jrxsid bisa dimaaf­kan (bagi yg tersinggung) dan @jrxsid & @ncdpapl bersatu dan sehat selalu,” tulis Tamara Bleszynski. Menurut Tamara Bleszyn­ski memenjarakan Jerinx kurang tepat. Menurutnya tahanan tidak bisa meredam laju pertambahan kasus baru COVID-19. ”Me­menjarakan dan memisa­hkan mereka, bukan solusi utk meredam COVI,” tulis Tamara lagi. (dtk/mam)