METROPOLITAN - Rina Nose mengaku sulit memahami soal keharusan sang oma yang baru datang dari luar negeri harus tetap di karantina, meski negatif Covid-19. Perempuan yang mahir meniru suara banyak tokoh itu pun mengungkapkan kebingungannya. Rina Nose menceritakan awal-mula sang oma yang tiba dari Amerika Serikat dan hasil PCR negatif Covid-19. ”Oma pulang dari Amerika. Oma sudah vaksin dua kali. Oma selalu pakai masker. Sebelum terbang dari Amerika, oma sudah PCR di Amerika dan hasilnya negatif. Segala persyaratan perjalanan serta surat keterangan kesehatan dari Amerika sudah ditunjukkan,” tulis Rina Nose dilihat Senin (14/6). ”Oma sehat, oma negatif, oma sudah vaksin dua kali, oma tetap menggunakan masker. Mendarat di bandara Jakarta, oma harus di PCR lagi dan hasilnya negatif,” sambungnya. Akan tetapi, ketentuan untuk karantina di hotel membuat Rina Nose tidak paham. Terlebih, sang oma harus membayar sejumlah uang untuk fasilitas yang sebenarnya tidak diinginkan. ”Setelah semua keterangan kesehatannya terpenuhi, oma tetap harus karantina di hotel selama lima hari, bayar sendiri Rp6,8 juta untuk hotel, 2 kali PCR dan segala fasilitas hotel dan antarjemput yang sangat baik dan mewah, namun segala fasilitas itu tidak diinginkan oma. Saya pun sulit memahami kondisi ini,” bebernya. Memang di Indonesia ada peraturan karantina untuk WNI dan WNA yang baru tiba. Akan tetapi, di sini Rina Nose tidak menjelaskan apa status kewargaan sang oma. ”Orang sehat dipaksa membayar sesuatu yang tidak diinginkan untuk membuktikan pada orang lain bahwa kondisinya sehat. Malaikat pencabut akal sedang beraksi,” imbuhnya.(dtk/yok/py)