METROPOLITAN - Kisah cinta Wijin dan Gisel berakhir dengan kata putus. Wijin mengakui dirinya kehilangan sosok Gisel. Wijin tak gengsi mengakui rasa kehilangannya. Ia pun menceritakan bagaimana perbedaan kondisinya saat masih bersama Gisel. ”Yang namanya kehilangan pasti kehilangan, aku ketemu tiap hari. Setengah soul hilang, tapi life must go on. Dia punya tujuan hidup sendiri, saya juga punya tujuan hidup sendiri sekarang,” ungkap Wijin saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. ”Kehilangan pastilah. Namanya siapa sih nggak ngerasa kehilangan biasa bareng tiba-tiba sendiri. Jadi kayak gitu aja sih,” sambungnya. Akan tetapi, Wijin tak mau larut dalam rasa kehilangan. Dirinya hanya ingin mengikuti jalan yang sudah ditentukan Tuhan. ”Ya kalau memang jalannya Tuhan mau ngomong apa. Mau gimanapun jalannya Tuhan, Tuhan yang berkehendak. Oke kalian begini dulu, kita tahu arahnya kemana, ikutin saja jalannya Tuhan ke mana,” tutur Wijin. Rasa kehilangan yang diungkapkan Wijin tak beda dengan orang yang juga pernah patah hati. Akan tetapi, Wijin hanya ingin memohon doa dan perlindungan dari Tuhan. ”Melewatinya itu balik lagi, namanya kita feel kehilangan rasanya pasti kayak, aduh malas makan, apa, segala macam, aku ketika aku sedih atau merasa kehilangan, aku berdoa aja. Tuhan tolong tuntun jalanku biar aku diberikan ketenangan hati, kedamaian. Ada rasa kehilangan gitu nggak enak,” katanya. Wijin menilai Gisel sebenarnya adalah sosok perempuan idaman untuk menjadi pendamping. ”Dia itu pastilah kalau ditanya idaman jadi seorang istri, idaman banget. Ya Gisel itu anaknya baik hati, very humble, very empathy, kalian tahukan. Ke teman-temannya pun sangat ini, ke orang kerjanya dia very care,” puji Wijin. ”Banyak dari personalnya (Gisel jadi pelajaran Wijin), cara dia melihat pertumbuhan imannya dia sampai kayak sekarang nggak gampang,” tukasnya.(dtk/eka/py)