Suami tak Bertanggung Jawab, Saya Putuskan Pisah (Habis) Apakah kemudian dia ada insting kebapak-an yang menyayangi anak kami? Tidak! Setelah di tahun 2018 dia akhirnya bekerja sampingan sebagai ojek online pun, kewajiban pada putra kami dilepas begitu saja pada saya. Biaya sekolah? Biaya hidup? Semua ke saya.
Impian saya menyekolahkan anak di sekolah swasta unggulan pun menguap karena setiap pulang ngojek hingga jam 1 dini hari pun, tidak ada uang yang ia setor ke saya.
Malah dia sempat keceplosan, tiap hari jemput mantan istri temannya yang jadi suster di sebuah RS di dekat rumah.
Tahun 2019, saya nggak tahan.
Setelah dia pulang jam 12 malam tanpa hasil, saya minta dia pulang ke rumah Ibunya. Hingga sekarang, dia ngga pulang-pulang. Biaya hidup anak kami baru dua kali Rp500 ribu dia kirim.
Itu pun udah nggak kirim lagi, mungkin anggap anak bisa makan dari langit. Saya mantap cerai, tapi lagi-lagi kepentok ketentuan agama.
Sekarang fokus saya ke anak aja dulu.
Saya berniat sembuhkan ‘luka’ yang ngga kelihatan di diri anak saya. (*) Tamat