METROPOLITAN.id - Harga daging ayam di sejumlah Pasar tradisional di Kota Bogor masih mengalami kenaikan setelah Hari Raya Idul Adha beberapa waktu lalu. Imbasnya, daya beli masyarakat mengalami penurunan secara signifikan.
Seperti yang terjadi di Pasar Anyar, Kota Bogor. Sejumlah pedagang daging ayam mengaku kehilangan pembeli karena komoditas yang dijualnya terlampau masih tinggi hingga saat ini.
"Sekarang, (daging ayam) yang ukurannya besar Rp55 ribu perkg, kalau yang kecil Rp45 ribu. Sampai saat ini harga ayam belum turun setelah Idul Adha," kata pedagang daging ayam, Ugo.
"Daya beli turun jauh, kurang lebih penurunannya hampir 30 sampai 40 persen. Pembeli biasanya beli 1 Kg, sekarang belinya setengah Kg," sambung dia.
Menurut dia, dengan harga daging ayam yang masih terbilang tinggi, tentu omzet yang didapatnya mengalami penurunan secara signifikan.
Untuk itu, dirinya berharap agar pemerintah dapat menekan harga daging ayam seperti semula atau normal kembali.
"Sebagai pedagang maunya harga normal, jangan naik turun, naik turun kaya begini. Jadi kita jual di pasar juga enak, jadi kadang-kadang kalau turunya pada mau, kalau naiknya pada ga mau tau," ujar dia.
Hal senada diungkapkan pedagang daging ayam lainnya, Febri. Menurut dia, sampai saat ini belum ada informasi dari peternak, apakah harga daging ayam ini akan turun normal kembali.
"Iya belum tau turunnya kapan, belum ada kabar lagi dari peternaknya. Pembeli berkurang, konsumen juga banyak yang ngeluh sekarang kenapa ayam naik," kata dia.
"Penurunannya hampir 50 persen, kita mah pengen harga ayamnya diturunin biar cepet stabil, karena ngaruh juga soalnya di pasar kalau jualan," ujar Febri. (rez)