metro-bogor

Bapanas Gandeng BRIN Perkuat Kebijakan Pangan Berbasis Riset dan Inovasi

Selasa, 4 Juli 2023 | 17:22 WIB

METROPOLITAN.id - Upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional harus berjalan beriringan dengan pemanfaatan riset dan inovasi di bidang pangan.

Untuk itu, penerapan kebijakan pembangunan pangan berbasis riset, data, serta visi yang inovatif menjadi variabel kunci yang harus terus ditingkatkan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Tahun Anggaran 2023 di IPB International Convention Center (IICC) Bogor pada Selasa, 4 Juni 2023.

Menurutnya, riset dan inovasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam upaya memperkuat sektor pangan nasional.

“Maka dari itu, hari ini kami bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) sepakat untuk memperkuat kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan hasil invensi dan inovasi, serta kebijakan untuk peningkatan pembangunan di bidang pangan," kata Arief usai penandatanganan nota kesepahaman.

"Kita harap kolaborasi ini memberikan dampak besar bagi kemajuan sektor pangan nasional, mengingat BRIN merupakan lembaga negara paling kredibel di bidang riset dan inovasi di Indonesia,” sambung dia.

Melalui kerja sama ini akan dijalankan berbagai program penguatan pangan, meliputi aspek ketersediaan dan stabilitas pangan, pengentasan rawan pangan dan gizi, serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan.

“Salah satu yang urgen dikerjakan bersama teman-teman BRIN adalah kerja sama pengembangan dan penyatuan data pangan dari mulai stok dan harga pangan di seluruh daerah. Kita harus tahu persis berapa stok 9 komoditas pangan di daerah, karena sangat krusial dan menentukan arah kebijakan,” ucap dia.

Arief menuturkan, sebelumnya kerja sama antara Bapanas dan BRIN telah berjalan untuk sejumlah program di antaranya penyusunan standar mutu beras dan vanilla, kajian posisi Indonesia dalam forum Codex Internasional, pemberian rekomendasi teknis penerbitan Sertifikat Penerapan Penanganan yang Baik (SPPB PSAT), hingga pengembangan Artificial Intelligence (AI) untuk forecasting atau peramalan harga pangan. Saat ini kerja sama tersebut masih terus berjalan.

“Sebelum MoU kita telah banyak bekerja sama dengan BRIN. Penandatanganan nota kesepahaman ini semakin memantapkan kolaborasi yang telah terjalin dengan sangat baik. Salah satu yang terbaru adalah kerja sama demonstrasi area penanaman benih unggul di Sukamandi bersama ID FOOD dan Sang Hyang Seri member of ID FOOD," ungkap dia.

"Dalam Dem-area ini kita minta dukungan BRIN untuk penyiapan benih unggul yang nantinya akan dibudidayakan secara masal untuk pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP),” lanjut Arief.

Melihat luasnya potensi kerja sama pengembangan pangan bersama BRIN, Arief mengajak seluruh Dinas Urusan Pangan Provinsi serta Kabupaten/Kota dapat melakukan kolaborasi serupa di daerah masing-masing, sehingga semakin banyak riset, pengembangan, dan inovasi yang lahir berdasarkan potensi lokal setiap daerah.

“Saya mengajak seluruh Dinas urusan pangan baik di provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menginisiasi atau memperkuat kerja sama dengan BRIN daerah. Lihat apa potensi daerah yang bisa dikembangkan dan fokuskan di sana," kata dia.

"Sudah seharusnya kita mengedepankan riset dan inovasi sebagai landasan dan pertimbangan utama dalam pengambilan kebijakan, khususnya terkait pangan. Kebijakan yang memiliki rujukan riset yang kuat bisa menjadi solusi yang presisi dan tepat sasaran,” sambung Arief.

Halaman:

Tags

Terkini