metro-bogor

Bima Arya Ultimatum OPD Pemkot Bogor : Urusan Plastik Harus Konsisten, Jangan Cuma Program Keren-kerenan

Sabtu, 8 Juli 2023 | 11:48 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya memanfaatkan mesin sampah plastik botol. (Pemkot Bogor)

METROPOLITAN.ID - Konsistensi, Edukasi dan inovasi. Tiga hal yang ditekankan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Kota Bogor yang biasanya dilaksanakan setiap 5 Juni.

Dalam peringatan tersebut, Pemerintah Kota Bogor menerima Reverse Vending Machine (RVM) atau Mesin Penukaran Botol plastik pasca konsumsi dari BSI yang dalam kesempatan tersebut diserahkan Regional CEO Jakarta II PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk., Firman Jatnika di Alun-alun Kota Bogor, Jumat 7 Juli 2023.

Menurut Bima Arya, terkait urusan plastik tidak mudah karena banyak diantaranya ada kepentingan ekonomi para pengusaha, ada kemalasan warga, ada faktor teknologi yang kurang serta hal lainnya.

Baca Juga: Tok! Pengumuman PPDB SMPN di Kota Bogor Diundur, Tim Khusus Pemkot Bogor Buru Calo Data Kependudukan

Untuk itu diperlukan tiga faktor dalam menghadapi maupun menanganinya, yaitu konsistensi, edukasi dan inovasi.

Kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Bogor ditegaskan Bima Arya harus konsisten, bukan seremoni tetapi substansi, bukan juga gimmick tetapi harus dianggap sebagai sesuatu yang serius.

“Jadi bukan hanya ingin menyenangkan pimpinan atau hanya program keren-kerenan. Tapi ini serius, nomor satu itu konsistensi,” tegas Bima Arya.

Baca Juga: Tampil Lebih Agresif, Ini Berbagai Keunggulan Mobil Kia Picanto 2023

Selanjutnya edukasi yang dilakukan tidak sekedar mengurangi sampah plastik, tetapi juga edukasi mengurangi penggunaan plastik memiliki efek yang dahsyat bagi kesehatan dan kehidupan umat manusia.

Di hadapan semua, Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan dampak dari plastik atau sampah plastik yang diceritakan dalam film Pulau Plastik.

Tidak sedikit zat-zat mikro plastik yang terkandung dalam ikan laut yang dikonsumsi masyarakat dan dalam jangka beberapa tahun bisa menyebabkan penyakit kanker maupun yang lainnya.

Untuk itu lanjut Bima Arya, edukasi yang dilakukan harus berkesinambungan. Sebab, jika tidak akan kalah oleh produsen-produsen tersebut.

"Larangan membuang sampah plastik yang disampaikan harus diimbangi dengan langkah untuk mengelola sampah plastik menjadi sesuatu yang memiliki nilai sehingga masyarakat menjadi paham dan sadar," tutup dia.***

Tags

Terkini