METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara resmi mengundur waktu pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setingkat SMPN yang ada di Kota Bogor.
Pengumuman PPDB SMPN yang semula dijadwalkan akan berlangsung pada Senin 10 Juli 2023, diundur sehari pada Selasa 11 Juli 2023.
Keputusan ini sendiri dilakukan menyusul banyaknya temuan pelanggaran data kependudukan yang digunakan peserta PPDB dalam pendaftaran masuk sekolah tersebut.
"Jadi hasil di lapangan menunjukan bahwa ditemukan banyak pelanggaran (data kependudukan). Ada KK yang palsu, KK yang di update tapi tidak sesuai antara domisili dan juga dokumen yang ada," kata Bima Arya kepada wartawan, Jumat 7 Juli 2023.
"Jadi saya memutuskan untuk membentuk tim khusus untuk membongkar dan menelusuri, sekaligus juga memastikan bahwa semua sesuai dengan aturan," sambung dia.
Menurut Wali Kota Bogor, tim khusus ini nantinya dipimpin oleh Asisten Pemerintahan Kota Bogor Irwan Rianto, dan didampingi jajaran Disdukcapil, Disdik hingga para Camat se-Kota Bogor.
"Nah tim khusus ini bertugas untuk menelusuri dan melakukan verifikasi faktual di lapangan untuk pendaftar SMP, karena saya lihat tidak dilakukan verifikasi faktual di lapangan. Jadi tim ini akan bekerja keras satu dua hari ke depan," ucap Bima Arya.
"Dan pengumuman untuk pendaftaran SMP itu akan diundur satu hari jadi tanggal 11, untuk memberikan kesempatan bagi tim ini untuk melakukan verifikasi lagi kita lihat semuanya. Jadi kita pastikan tidak ada yang bermain-main dengan data KK," lanjut dia.
Tak sampai disitu, diyakini Wali Kota Bogor, tim khusus ini juga nantinya akan bertugas untuk melakukan penelusuran di lapangan terkait pendaftar PPDB ke tingkat SMAN.
"Tapi karena SMA bukan ranah Pemkot maka tim ini akan memberikan rekomendasi saja kepada KCD, dan sekolah-sekolah SMA terkait dengan nama-nama yang tidak sesuai di data KK-nya," ungkap Bima Arya.
Selain tim khusus, dilanjutkan Wali Kota Bogor, dirinya juga memberikan tugas khusus kepada Inspektorat Kota Bogor untuk menelusuri, siapa saja pihak yang bertanggungjawab sehingga terjadi pelanggaran-pelanggaran data kependudukan ini.
"(Dugaan calo) ya pasti sudah ada, tinggal calonya ada di mana. Saya minta Inspektorat menelusuri nanti," kata Bima Arya.
"Ya pokoknya tim ini bekerja sesuai dengan tatget yang saya tetapkan tadi, verifikasi ke lapangan, saya percayalah ke Pak Irwan," sambung dia.
Disinggung apakah ada tindakan yang akan diberikan terhadap peserta PPDB pemalsu data kependudukan, Bima Arya mengaku akan menunggu terlebih dahulu hasil dari Inspektorat Kota Bogor.