Aksi tak terpuji kembali mencoreng proses lelang di Unit Layanan Pelelangan (ULP) Kota Bogor. Dua hari kemarin, proyek megah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor senilai Rp64 miliar itu menjadi persoalan bagi segelintir oknum tak bertanggung jawab. Dalam proses verifikasi diduga terjadi aksi menghalang-halangi, penghadangan dan pengusiran oleh kelompok tak dikenal terhadap karyawan PT Adi Karya (Persero) tbk saat memenuhi undangan pembuktian kualifikasi di ULP Kota Bogor.
Alhasil, proses klarifikasi dan verifikasi pembuktian kualifikasi paket RSUD diundur satu hari dari jadwal yang sudah ditentukan. “Hari ini (kemarin, red) pembuktian verifikasi RSUD yang penjadwalannya kemarin (23/6) harusnya sudah selesai. Karena ada sedikit insiden dan ada laporan dari PT Adi Karya, maka dijadwalkan ulang untuk pembuktian kualifikasinya,” kata Ketua Pokja 7 untuk Paket RSUD Adang Mulyadi.
Adang menjelaskan, adanya aduan dari PT Adi Karya belum tentu mereka bisa dikategorikan sebagai pemenang. Sebab, pihaknya sendiri belum fiks membuat berita acara hasil klarifikasi dan pelelangan. “Hasilnya bisa dilihat besok (hari ini, red), diperkirakan sudah ditentukan pemenangnya,” tuturnya.
Adang juga menambahkan, alasan kenapa proses verifikasi dilakukan hingga larut malam, karena jadwal di ULP padat dan tidak bisa dilonggarkan untuk melakukan verifikasi kepada PT Adi Karya. “Karena tidak bisa dilonggarkan waktunya, sehingga jadwalnya pun dibuat mulai dari 16:00 hingga 23:59 WIB. Kami biasanya melayani proses pembuktian dari 13:00 hingga 17:00 WIB,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Bogor Tengah AKP Syaifuddin Gayo terlihat tak seperti biasanya. Gayo yang kemarin malam ada di Kantor ULP Kota Bogor mengaku hanya melakukan pengamanan dan patroli. ”Tugas kami di sini untuk memastikan proses lelang ini aman dari intervensi siapa pun,” katanya.
Gayo juga mengaku menerima perintah untuk menempatkan personel di ULP untuk mengamankan proses lelang. ”Memang ada permohonan untuk penempatan personel. Kami tempatkan 20 personel, dibantu teman-teman dari denpom dan kodim, jika suratnya masuk ke polres dan kami tim pelaksana,” pungkasnya.
(rez/b/ram/py)