Minggu, 21 Desember 2025

Bapeda Dilarang Kerja Standar

- Jumat, 6 Januari 2017 | 14:08 WIB

METROPOLITAN – Target Badan Penda­patan Daerah (Ba­penda) Kota Bogor pada 2017 yang hanya naik Rp22 miliar men­jadi Rp750 miliar men­jadi sorotan politisi PKB. Selain dianggap terlalu sedikit, masih banyak potensi pendapatan yang belum dimaksimalkan Bapenda sehingga Ba­penda hanya memungut pajak dari sektor-sektor yang sudah ada. Sedang­kan untuk sektor potensial lainnya belum disentuh badan yang dipimpin Daud Nedo Darenoh ini.

Ketua DPC PKB Heri Firdaus mengata­kan, dengan kantor baru dan fasilitas yang ada kinerja Bapenda pun harus bisa lebih maksimal, terlebih pembangu­nan kantor ini menggunakan uang ra­kyat mencapai Rp18,8 miliar. Untuk menjawab semua itu setidaknya Bapenda dapat mengoptimalkan sumber pendapatan dae­rah di Kota Bogor. “Saya me­lihat Bapenda masih bekerja pada level standar atau nor­matif, hanya mengejar target sesuai yang ditetapkan saja,” ujarnya dalam rilis yang dite­rima Metropolitan.­

Jika kinerja optimal politisi PKB ini meyakini PAD bisa mencapai Rp1 triliun lebih. Sebab, Bapenda selalu mele­bih target PAD. “Bapenda selalu mecapai angka teren­dah dari skenario PAD Kota Bogor. Sehingga 2017 dengan target PAD Rp750 miliar dengan kerja standar akan mudah tercapai,” terang pria yang akrab disapa Cak HF ini.

Menurut perhitungan Heri, potensi PAD Kota Bogor itu sebenarnya sudah lebih dari Rp1 triliun. Namun pihaknya merasa heran kepada Pemkot Bogor dan DPRD Kota Bogor tidak berani pasang target dengan angka yang optimis. “Secara umum untuk men­goptimalkan PAD tentu kita harus menghitung ulang po­tensi PAD dan harus dihitung ulang potensi pendapatan pajak daerah, hitung ulang potensi pendapatan dari re­tribusi dan hitung ulang po­tensi pendapatan lain misal­nya dari laba BUMD dan itu semua baru bisa terlihat po­tensi PAD-nya,” paparnya.

Dengan peningkatan PAD ini sudah pasti kualitas APBD Kota Bogor makin baik dan dapat mempercepat proses pembangu­nan seperti yang diimpikan Walikota Bogor Bima Arya. Per­tanyaannya, kata dia, apakah Bapenda siap melakukan tero­bosan baru dan bekerja secara profesional? “Kuncinya Bependa jangan bekerja secara normatif dan standar saja,” katanya.

(mam/a/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X