Minggu, 21 Desember 2025

Komunitas Tiga Roda Jajal Pedestrian

- Jumat, 6 Januari 2017 | 14:27 WIB

METROPOLITAN – Pembangunan sejumlah fasilitas umum dianggap tidak pro kepada penyandang disabilitas. Ke­marin, para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Tiga Roda mengadu kepada DPRD Kota Bogor. Mereka mengaku tidak dilibatkan dalam proses pembangunan sehingga dikha­watirkan setiap fasilitas yang dibangun tidak ramah kepada penyandang disa­bilitas.

Ketua Komunitas Tiga Roda Rusher­manto Sutomo mengaku akan melaku­kan uji coba kepada sejumlah fasilitas yang telah dibangun Pemkot Bogor, salah satunya pedestrian di Jalan Paja­jaran. Sebab, Kota Bogor menjadi kota percontohan sebagai kota yang ramah disabilitas. Sehingga setiap fasilitas harus ramah penyandang disabilitas. “Bukan­nya kami ingin dilibatkan dalam proses pembangunannya dan seharusnya ke­tika Pemkot Bogor akan membangun faslitas, mereka sudah tahu apa saja yang dibutuhkan teman-teman disa­bilitas ini. Maka dari itu nanti kita akan mengeceknya,” ujar­nya kepada Metropolitan.

Uji coba ini, kata dia, akan dilakukan Minggu (8/1) men­datang. Ia dan teman-teman­nya ingin menjajal fasilitas yang dibangun ramah penyandang disabilitas. “Penyandang disa­bilitas ini mulai dari tunanetra, tunarungu, tunawicara, tuna­daksa, tunaganda dan lainnya. Kami akan lihat apakah se­muanya sudah ramah kepada kita,” terangnya.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Bogor Eka Wardana menjelaskan, memang sejumlah fasilitas di Kota Bogor belum ramah kepada penyan­dang disabilitas, mulai dari perkantoran, fasilitas transpor­tasi dan lainnya.

Sehingga hal tersebut mem­persulit penyandang disabilitas untuk melakukan kegiatannya. “Memang masih banyak fasi­litas yang belum ramah dan ini menjadi bahan usulan kita ke­pada Pemkot Bogor nantinya,” katanya.

Sebagai kota yang menjadi percontohan ramah penyandang disabilitas, menurut Politisi Golkar ini, Pemkot Bogor me­mang harus menyediakan se­gala fasilitasnya seperti kebu­tuhan transportasi yang saat ini belum ada di Transpakuan ataupun angkutan kota. “Me­mang sebenarnya ini tidak adil, bagaimana pun mereka mem­punyai hak yang sama dengan yang lainnya,” jelasnya.

(mam/b/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X