Minggu, 21 Desember 2025

10 Kinerja Jeblok, 3 Dinas Sumbang SILPA RP350 Miliar

- Jumat, 6 Januari 2017 | 14:59 WIB

Tahun anggaran 2016 sudah habis. Ada tiga dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bogor yang memiliki rapor merah. Ketiga dinas itu adalah Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air, Dinas Pengawasan Bangunan dan Pemukiman (Wasbang­kim) serta Dinas Kesehatan. Ketiganya diketahui memiliki serapan anggaran yang rendah lantaran tidak terlaksananya sejumlah program dan kegiatan di tahun lalu. Akibatnya, banyak fasilitas yang seharusnya dapat digunakan masyarakat tetapi harus tertunda dulu karena belum terealisasikan.

Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman mengatakan, serapan anggaran Pemkot Bogor di akhir Desember lalu mencapai 83,06 persen. Ada beberapa dinas yang memang serapan ang­garannya sangat rendah men­jadi penyumbang Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang besar bagi Pemkot Bogor. “Dinas Binamarga, Dinas Was­bangkim dan Dinas Kesehatan yang serapan anggarannya masih rendah. Sehingga Silpa Pemkot Bogor menjadi besar,” ujarnya kepada Metrpopolitan.

Menurut Usmar, rendahnya serapan anggaran karena ada beberapa proyek pengerjaan infrastruktur yang tidak terea­lisasi seperti pembangunan Terminal Tanahbaru, lanjutan pembangunan Jalan R3, pembangunan masjid dan pembangunan gedung DPRD Kota Bogor. “Selain itu juga ada RSUD yang belum terserap semua, sehingga serapan ang­garannya menjadi rendah. Memang harus dilakukan eva­luasi agar tidak seperti ini,” terangnya.

Karena rendahnya serapan anggaran tersebut, lanjut dia, Silpa Pemkot Bogor diperkira­kan mencapai Rp350 miliar. Bahkan karena rendahnya se­rapan anggaran tersebut Usmar mengkhawatirkan pemerintah pusat akan mengurangi ban­tuan yang akan diberikan ke­pada Kota Bogor. “Kalau sera­pan dalam Dana Alokasi Khu­sus (DAK) rendah, katanya dana bantuan yang akan dida­patkan rendah dan itu yang kita khawatirkan. Tetapi kita akan lakukan loby lagi ke Pe­merintah Pusat karena kan Pak Presiden tinggal di Bogor,” paparnya.

Sementara itu Sekretaris Dae­rah Kota Bogor Ade Sarip Hi­dayat menjelaskan bahwa dalam rotasi mutasi yang dila­kukannya belum lama ini, ia dengan beberapa pejabat ese­lon II lainnya menandatangani pakta integritas sehingga jika ada kepala dinas yang serapan anggaranya rendah dan be­kerja tidak maksimal maka akan langsung dirotasi. “Ada bebe­rapa dinas yang rendah sera­pannya, hal ini karena gagal lelang dan sisa waktu penger­jaannya sangat pendek,” kata­nya.

Meski begitu, serapan dan realisasi kinerja dinas-dinas lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena di tahun sebelumnya realisasi anggaran dan kinerja memang buruk tapi evaluasi yang sering dilakukan membuat ki­nerja meningkat. “Tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya,” jelasnya.

(mam/c/els/dit)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X