Di penghujung masa jabatannya, Pejabat Sementara Direktur Utama (Pjs Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Hadi Mulya Asmat tetap semangat bekerja. Hal ini terlihat dari beberapa upaya yang tengah dilakukan Hadi, demi memajukan perusahaan plat merah yang sudah dua periode ia pimpin. Apa sajakah program prioritas Hadi?
Saat ditemui di kantornya, Hadi tampak sibuk dengan beberapa urusan kerjanya. Sejumlah karyawan hilir-mudik mengantre untuk masuk ke ruangan Hadi guna mendapat arahan dan keputusan terkait kebijakan strategis. Hal itu berlangsung setiap hari, sedari pagi sampai sore. Di tengah kesibukannya, Hadi tetap melemparkan senyum dan pesan optimis kepada seluruh karyawan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu.
Ya, pesan optimis yang mengajak karyawannya untuk tetap bekerja maksimal meski dalam waktu dekat akan ada pergantian pucuk pimpinan PDAM.
Ada sejumlah program yang tengah diselesaikan Hadi. Pria berkacamata itu merancang terobosan baru untuk meningkatkan dan mempercepat pelayanan masyarakat. Salah satunya yakni pengembangan Informasi dan Teknologi (IT). Hadi menuturkan, setelah menyediakan layanan e-payment yang memudahkan pelanggan membayar tagihan air di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), ia juga akan mengintegrasikan antara mesin pembaca meter air, billing (bukti transaksi pembayaran) dengan bagian keuangan PDAM. Hal tersebut dilakukan guna menggenjot potensi pendapatan dan memudahkan pemantauan kerja yang nanti dirasakan pejabat baru PDAM.
Selain pengembangan IT, Hadi juga sudah melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagian karyawan pada bagian distribusi, pembaca meter dan administrasi ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan dan pelatihan. Tak hanya itu, untuk menjamin pelayanan terbaik terhadap pelanggan, Hadi juga menambah Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru. Kini di PDAM ada bidang penjaminan mutu. “Tugas karyawan di bidang ini adalah mengawasi dan mengevaluasi mutu pelayanan,” ujar lelaki yang juga Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) DPD Jawa Barat ini.
Program prioritas lainnya di sisa akhir jabatan Hadi yakni menekan jumlah kehilangan air. Guna mewujudkan hal itu, Hadi membentuk tim Penekan Kehilangan Air (PKA). Tim ini bekerja selama 24 jam. Selain memperbaiki pipa yang bocor, tim ini juga dibekali keahlian menganalisa jalur pipa yang berpotensi bocor. Karena memiliki tim PKA, menurut Hadi, PDAM Tirta Kahuripan angka kehilangan airnya cukup rendah dibandingkan dengan PDAM lainnya di Jawa Barat. ”Kepuasan pelanggan adalah yang utama bagi kami. Sesuai dengan moto ‘Unggul dalam Pelayanan’,” jelas Hadi.
Karena usaha dan kerja keras Hadi beserta karyawan PDAM lainnya, pada 2016 kemarin Bupati Bogor mendapat penghargaan sebagai Top Pembina BUMD dari majalah Bussines News. Penghargaan diberikan menyusul ditetapkannya PDAM Tirta Kahuripan sebagai Top BUMD 2016 dari majalah yang sama. Sementara Hadi meraih piala Top CEO BUMD Pengembangan Budaya Kerja. Hadi berharap penghargan itu bukan menjadi ajang berbangga diri, tetapi lebih meningkatkan pelayanan. Karena keberhasilan sesungguhnya adalah tercapainya kinerja pelayanan yang ditandai dengan kepuasan pelanggan. “Untuk itu teruslah bekerja semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memperhatikan unsur kuantitas, kualitas dan kontinuitas,” tutupnya.
(ram/els/dit)