Minggu, 21 Desember 2025

Diuji Kepala Bappeda, Fokus Kuliti CSR Perusahaan

- Jumat, 13 Januari 2017 | 09:31 WIB

 Lama menghilang dari publik, rupanya mantan juru bicara Bupati Bogor David Rizar Nugroho sibuk menun­taskan studi doktornya di Institut Pertanian Bogor (IPB). Setelah dua tahun melakukan riset untuk menyusun disertasi, orang kepercayaan Rachmat Yasin (RY) di bidang hubungan media ini akhirnya meraih gelar Doktor Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB.

 Dosen tetap Program Studi  Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan ini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Komu­nikasi Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk Ke­berdayaan Masyarakat” di de­pan para penguji yang dipim­pin Rektor IPB dan diwakili Dekan Fakultas Ekologi Manu­sia Arif Satria. David yang di­bimbing Prof Dr Aida Vitayala S Hubeis dengan dua ang­gota komisi pembimbing Ami­ruddin Saleh, Wahyu Budi Priatna diuji Djuara P Lubis dan Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah. “Syukur Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Dulu waktu S2 beres lima tahun karena dua tahun saya tinggalin kampus sibuk kam­panye pilkada. Sekarang S3 empat tahun setengah kelar,” katanya.

Pria yang sekarang menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIB Univer­sitas Pakuan ini meneliti tentang program CSR dengan mengam­bil lokasi penelitian di PT Indo­cement Tunggal Prakarsa. Dari hasil riset yang dilakukan, Ketua Departemen Hubungan Media ASPIKOM Korwil Jabo­tabek ini menemukan adanya asimetri informasi antara ma­syarakat yang berdaya dengan masyarakat yang tidak berdaya. Masyarakat yang memiliki in­formasi cenderung lebih ber­daya.

Hal ini membuat program CSR seperti community development yang bersifat partisipatif ter­kendala dominasi elite dalam penguasaan informasi yang tidak terdiseminasi ke pene­rima manfaat. Ditambah dengan rendahnya tingkat pendidikan penerima manfaat program CSR yang berdampak pada rendahnya kualitas program yang dihasilkan. Melalui pen­dekatan house model, David yang masih menjabat sebagai pemimpin redaksi Harian PAKAR, sebuah koran lokal di Bogor ini menawarkan empat rekomen­dasi yang menjadi implikasi manajerial. “Pertama, pengu­atan diseminasi informasi pro­gram CSR melalui media infor­masi kepada penerima manfaat,” terangnya.

Wakil Sekretaris DPW PPP Jawa Barat ini mengatakan, berdasarkan temuan peneli­tian, keterdedahan media ma­syarakat penerima manfaat tidak signifikan. Ini artinya penggunaan media informasi sebagai alat untuk mendise­minasikan informasi program CSR kepada penerima manfaat belum maksimal. Fakta yang didapat, sudah banyak yang dilakukan perusahaan dalam melaksanakan program CSR kepada penerima manfaat, namun lantaran minimnya di­seminasi informasi, persepsi penerima manfaat relatif ne­gatif. Terkait hal tersebut, maka diperlukan penguatan program diseminasi informasi melalui media informasi. “Me­dia informasi yang digunakan haruslah disesuaikan dengan karakteristik peneriman manfaat agar luarannya adalah tingkat keterdedahan media penerima manfaat tinggi yang berkore­lasi dengan persepsi positif penerima manfaat terhadap program CSR,” katanya.

Kedua, pria yang juga pen­gurus BPC Perhumas Bogor ini mengatakan, diperlukannya perluasan cakupan media forum untuk menghasilkan program CSR yang lebih berkualitas dan sesuai basic need penerima manfaat. Salah satu temuan penting penelitian ini, kata Da­vid adalah terjadi asimetri in­formasi antara masyarakat yang berdaya dengan tidak berdaya. Masyarakat yang memiliki in­formasi kecenderungannya lebih berdaya. Ditemukan fakta bahwa informasi hanya dikuasai level-level tertentu di masyarakat terutama tokoh masyarakat dan lingkaran ter­dekatnya. “Agar tidak terjadi dominasi informasi di kalangan elite atau tokoh masyarakat, maka diperlukan perluasan cakupan media forum,” papar­nya.

Kata alumni Himpunan Ma­hasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar ini, selama ini Bina Lingkungan Komunikasi (Bili­kom) sebagai instrumen kebi­jakan korporasi dan media forum perusahaan dengan masyarakat dilaksanakan pada level desa. Perluasan media forum ini misalnya dilaksanakan pada level RT atau RW yang melibatkan penerima manfaat secara langsung atau kombi­nasi di antaranya ketika pada proses penyusunan program pada level RT atau RW dan pada bahasan evaluasi pada level desa. “Tujuan penguatan media forum ini adalah memi­nimalisasi bias elite dan men­ghasilkan program CSR yang lebih partisipatif sesuai kebu­tuhan penerima manfaat,” terangnya.

Selanjutnya yang ketiga, men­urut dosen praktisi di Program Keahlian Komunikasi Diploma IPB ini adalah peningkatan ka­pasitas peran pendamping sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan penerima manfaat. Salah satu temuan penting dalam pene­litian ini adalah signifikannya peran pendamping sebagai saluran komunikasi antara pe­rusahaan dengan penerima manfaat. Fungsi peran pen­damping yang dilakukan staf perusahaan adalah sebagai penampung pesan penerima manfaat untuk diteruskan ke­pada perusahaan. Mengingat pentingnya peran pendamping, maka diperlukan peningkatan kapasitas terutama kompe­tensi komunikasi kepada staf-staf perusahaan yang meme­rankan fungsi tersebut.

“Mereka adalah ujung tombak perusahaan yang bertindak sebagai wakil perusahaan yang berhubungan langsung dengan masyarakat akar rumput. Oleh karena itu, mereka yang me­merankan fungsi ini idealnya adalah orang-orang pilihan yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dengan penerima manfaat,” jelas Dewan Penasehat GP Ansor Kota Bo­gor ini.

Yang terakhir adalah peng­embangan program sustanai­ble development. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa program sustanaible develop­ment lebih memberdayakan ketimbang program commu­nity development. “Dapat di­katakan bahwa program-pro­gram community development berorientasi jangka pendek dan lebih ke pemenuhan peneri­maan manfaat hari ini. Ter­kait hal tersebut maka program-program sustanaible develop­ment harus terus dikembang­kan dari hilir sampai hulu untuk menciptakan kemandirian penerima manfaat,” ujarnya

(*/ els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X