CIBINONG – Proses seleksi direksi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor masih berlanjut. Beberapa tanggapan mulai dilontarkan sejumlah unsur masyarakat di Bumi Tegar Beriman. Kali ini, pandangan soal seleksi calon ’Dewa Air’ itu datang dari Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kabupaten Bogor Aan Triana Al Muharom. Lelaki yang akrab disapa Aan mengatakan, ketiga calon direksi terpilih nanti harus orang yang benar-benar menguasai di bidangnya masing-masing. Sebab, selama ini PDAM Tirta Kahuripan sudah sangat baik dari PDAM lainnya. “Direksi harus dipilih dari yang mumpuni di bidangnya,” kata Aan. Menurut Aan, kenapa tidak memilih calon eksternal yang memiliki kapasitas mengelola PDAM. Akan tetapi, itu pun dengan catatan calon tersebut berpengalaman dalam jabatannya dan berniat memajukan PDAM Tirta Kahuripan. “Mau internal atau eksternal asalkan menguasai kenapa tidak,” ujarnya. Tak ketinggalan, kali ini komentar soal pemilihan bos PDAM itu disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi. Ade berharap, hasil rekrutmen tim independen dapat menghasilkan pemimpin yang bisa meneruskan hasil baik dari direksi yang terdahulu. “Diharapkan bisa menghasilkan calon yang profesional dan mereka (calon direksi) bisa mempertahankan yang baik atau pun meningkatkannya,” kata lelaki yang akrab disapa Jaro Ade. Dijelaskan Jaro, semua pihak boleh memonitor dan mengawasi proses seleksi PDAM ini. Maka, di kala ada pelanggaran atau ada proses yang tak sesuai aturan, semua pihak bisa mengoreksi atau mengkritisinya. “Semua kritikan itu positif kok untuk masukan bagi Pemkab Bogor,” jelasnya. Jaro berpesan agar bupati tak menggunakan hak prerogatif dalam proses seleksi PDAM. Karena memang sudah sesuai dengan aturannya. “Kita tunggu saja dan lihat bagaimana hasilnya. Dari hasilnya juga nanti akan dikirimkan ke kita (pimpinan DPRD),” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, Tim Panitia Seleksi (pansel) akhirnya mengumumkan nama-nama calon direksi PDAM Tirta Kahuripan. Dari 14 orang yang mendaftar, hanya delapan yang dinyatakan lulus seleksi administrasi. Penelusuran Metropolitan, sebagian besar calon bos PDAM itu berasal dari orang dalam alias pegawai internal yang sudah memegang jabatan penting di berbagai bidang. Kedelapan orang calon direksi yang maju dalam tahap selanjutnya adalah M Yusuf Firdaus, Eka Bhinekas, Efie Pancawatie, Yadi Sopiyandi, Muhammad Subarkah, Hasanudin Tahir, Yusuf Marta serta Syarif Hidayat. Yusuf dan Eka pernah menjabat sebagai kepala produksi. Sedangkan Efie hingga kini menjadi pejabat sementara (pjs) direktur umum.
(rez/b/ram/dit)
