METROPOLITAN - Tiga rumah dan satu majelis taklim yang berada persis di pinggir Kali Cisadane, Gang Kelor RT 08/04 Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat terancam longsor akibat gerusan tanah. Salah seorang pemilik rumah Maria mengaku waswas saat hujan turun, terlebih jika dengan intensitas tinggi.
“Saya kalau hujan besar nggak bisa tidur, waswas takut longsor di belakang rumah,” kata Maria saat ditemui di rumahnya, kemarin.
Menurut dia, setahun belakangan, tebingan di pinggir Kali Cisadane itu terus tergerus hingga ke belakang rumahnya. Padahal pertama kali ia tinggal di sana, masih ada jarak yang cukup jauh antara tebingan dan bagian belakang rumahnya. Namun saat ini, jaraknya hanya sekitar dua meter dari ruangan dapur miliknya. “Saya takut kalau dibiarkan bisa longsor dan mengancam rumah lain yang ada di dekat sini. Makanya saya berharap pemerintah segera membuat turab untuk menahan agar tidak longsor,” ungkapnya. Kondisi itu mengundang perhatian Ketua DPD PAN Kota Bogor, Safrudin Bima. Ia pun mengajak anggota DPRD Kota Bogor Didin Muchidin bersama Camat Bogor Barat Pupung W Purnama beserta ketua RT setempat Dodoy, mengecek langsung ke lokasi. Setibanya di lokasi, mereka langsung ke tepian sungai yang cukup curam dan melakukan pengecekan. “Saya hanya meneruskan aspirasi warga yang ingin dibangun turab karena takut longsor. Kebetulan ada anggota dewan yang daerah pemilihannya di sini dan kami sampaikan. Mudah-mudahan bisa cepat ditangani,” kata Safrudin Bima usai menuruni sungai bersama yang lain. Sementara itu, Camat Bogor Barat Pupung W Purnama berjanji akan meneruskan aspirasi masyarakat ini hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Dirinya juga akan memasukannya sebagai skala prioritas dalam musrenbang yang akan berlangsung Februari mendatang. “Kami akan masukan ke skala prioritas melalui musrenbang awal Februari nanti. Masalah ini memang harus ditindaklanjuti dan pasti akan kami usulkan untuk pemasangan turab,” kata Pupung.
(fin/b/els/dit)