Senin, 22 Desember 2025

LBM NU Perkuat Islam Sunda

- Jumat, 27 Januari 2017 | 08:19 WIB

METROPOLITAN - Guna membentengi NKRI dari ancaman paham radikal dan liberal yang kian marak, Lembaga Bahsul Masail (LBM) Nahdlatul Ulama Kabupaten Bogor mengajak warga Nahdliyin memperkuat kembali relasi Islam dan kearifan lokal. Sekretaris LBM NU Kabupaten Bogor Ustadz Ahmad Idhofi mengatakan, NKRI bersatu karena budaya.

Islam mengakar kuat di Indonesia juga karena budaya. “Islam dapat diterima secara terbuka oleh masyarakat Sunda karena adanya akulturasi. Islam dan budaya Sunda dapat hidup berdampingan,” kata Idhofi. Sebelumnya pada Ahad (22/1), ia menggagas kegiatan ‘Tawassul dan Napak Tilas Sejarah dan Relasi Islam-Sunda’ di Pesantren Nurul Iman Al-Hasanah, Jalan Karacak KM 03, Kampung Geledug, Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Idhofi mengutarakan, penyebaran Islam di tatar Sunda tidak terlepas dari peran Maharaja Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran Prabu Siliwangi, bertahta pada 1482-1521M. Ia berperan besar dalam proses Islamisasi Bogor maupun tatar Sunda umumnya. “Semua kerajaan di tatar Sunda dan mayoritas ulama besar Sunda merupakan anak cucu keturunan Prabu Siliwangi,” papar alumnus program S2 Pascasarjana UIKA Bogor ini.

Ketua MWC NU Kecamatan Leuwisadeng Baejuri mengatakan, orang Sunda identik dengan Islam. “Ada istilah Islam itu Sunda, Sunda itu Islam. Hal ini berkat perjuangan para ulama dan pemimpin masa silam,” katanya.

Pengurus MUI Kabupaten Bogor Ustadz Zulfiqor menambahkan, kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang relasi Islam-Sunda. “Banyak sejarah Islam-Sunda yang masih misteri dan belum terungkap karena kekurangan literatur. Tugas kita untuk menggalinya, agar dapat memahami sejarah secara utuh,” tutur Mantan Ketua IPNU Cabang Kabupaten Bogor ini.

(*/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X