METROPOLITAN – Puluhan motor yang melintas di Jalan Raya Tajur terjaring Operasi Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota. Operasi yang rutin dilakukan ini tampak berbeda, lantaran para anggota satlantas hanya menggunakan sebuah handphone untuk menilang pengguna kendaraan yang melanggar. Sebab
biasanya para anggota satlantas menilang dengan lembaran kertas.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Bramanstyo Priaji mengaku telah menerapkan e-tilang sejak 13 Januari lalu. Hingga saat ini setidaknya sudah ada 600 pelanggar yang terkena tilang dengan menggunakan e-Tilang. “Memang sekarang kalau razia kita menggunakan e-Tilang sekaligus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang e-Tilang ini,” ujarnya kepada Metropolitan.
Dalam pelaksanaan e-Tilang, menurut Bram, memang masih banyak masyarakat yang belum mengerti sehingga pihaknya pun harus mengarahkan untuk membayar tilang ke bank. Hal tersebut lantaran e-Tilang ini baru dilaksanakan beberapa minggu lalu. “Masih banyak masyarakat yang belum mengerti, tetapi kita selalu arahkan mereka untuk membayar tilang ke bank sehingga tidak langsung kepada polisi,” terangnya.
Meski sudah menerapkan e-Tilang, Bram mengaku masih menggunakan tilang manual dengan menggunakan kertas berwarna merah. Namun ia lebih memprioritaskan menggunakan e-Tilang agar masyarakat terbiasa. “Memang masih bisa menggunakan surat tilang yang biasa, tetapi kita lebih prioritaskan e-Tilang sekaligus mengenalkan e-Tilang ini,” paparnya.
Sementara itu, pelanggar lalu lintas Hermansyah mengaku baru pertama kali terkena e-Tilang. Sebelum menerapkan e-Tilang, seharusnya pihak kepolisian melakukan sosialisasi. “Iya tadi polisi tilangnya aneh hanya menggunakan HP saja tidak seperti biasanya menggunakan kertas yang merah,” katanya.
Penerapan e-Tilang memang memudahkan masyarakat membayar melalui apapun. Namun program baru ini bakal menyulitkan masyarakat yang kurang melek akan teknologi, sehingga mereka merasa kebingungan harus membayar seperti apa. “Kayak tadi ibu-ibu yang tertilang kebingungan mereka harus bayar di mana, mereka hanya dikasih kertas untuk melakukan pembayaran ke bank saja,” jelasnya. (mam/b/els/dit)