Senin, 22 Desember 2025

Pelanggar Bingung Kena E-Tilang

- Selasa, 31 Januari 2017 | 08:36 WIB

 METROPOLITAN – Puluhan motor yang melintas di Jalan Raya Tajur terjaring Operasi Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota. Ope­rasi yang rutin dilakukan ini tampak berbeda, lantaran para anggota satlantas hanya meng­gunakan sebuah handphone untuk menilang pengguna kendaraan yang melanggar. Sebab

 biasanya para anggota satlantas menilang dengan lembaran kertas. ­

Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Bramanstyo Priaji mengaku telah menerap­kan e-tilang sejak 13 Januari lalu. Hingga saat ini setidaknya sudah ada 600 pelanggar yang terkena tilang dengan meng­gunakan e-Tilang. “Memang sekarang kalau razia kita meng­gunakan e-Tilang sekaligus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang e-Tilang ini,” ujarnya kepada Metropo­litan.

Dalam pelaksanaan e-Tilang, menurut Bram, memang masih banyak masyarakat yang belum mengerti sehingga pihaknya pun harus mengarahkan untuk membayar tilang ke bank. Hal tersebut lantaran e-Tilang ini baru dilaksanakan beberapa minggu lalu. “Masih banyak masyarakat yang belum menger­ti, tetapi kita selalu arahkan mereka untuk membayar tilang ke bank sehingga tidak langs­ung kepada polisi,” terangnya.

Meski sudah menerapkan e-Tilang, Bram mengaku masih menggunakan tilang manual dengan menggunakan kertas berwarna merah. Namun ia lebih memprioritaskan meng­gunakan e-Tilang agar masy­arakat terbiasa. “Memang masih bisa menggunakan su­rat tilang yang biasa, tetapi kita lebih prioritaskan e-Tilang sekaligus mengenalkan e-Tilang ini,” paparnya.

Sementara itu, pelanggar lalu lintas Hermansyah menga­ku baru pertama kali terkena e-Tilang. Sebelum menerapkan e-Tilang, seharusnya pihak ke­polisian melakukan sosialisasi. “Iya tadi polisi tilangnya aneh hanya menggunakan HP saja tidak seperti biasanya meng­gunakan kertas yang merah,” katanya.

Penerapan e-Tilang memang memudahkan masyarakat mem­bayar melalui apapun. Namun program baru ini bakal me­nyulitkan masyarakat yang kurang melek akan teknologi, sehingga mereka merasa ke­bingungan harus membayar seperti apa. “Kayak tadi ibu-ibu yang tertilang kebingungan mereka harus bayar di mana, mereka hanya dikasih kertas untuk melakukan pembayaran ke bank saja,” jelasnya. (mam/b/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X