Warga Kampung Cikempong, RT 02/07, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, dihebohkan dengan penemuan bocah tunawicara pada Rabu (1/2) kemarin. Bocah yang diperkirakan berusia delapan tahun ini ditemukan terdiam di salah satu rumah warga dengan keadaan kehujanan.
Ketua RT 02 Undang Darma (52) menuturkan, saat adzan Maghrib, ada salah satu warga yang melaporkan melihat seorang bocah sedang tidur di teras salah satu rumah warga. Tak membutuhkan waktu lama, warga langsung membawanya ke rumah.
“Melihat dia (bocah, red) sedang tidur-tiduran, warga langsung menghampirinya. Pas ditanya, dia hanya mengangguk saja, lantas warga langsung membawanya ke rumah saya,” kata Undang saat melapor ke Kelurahan Pakansari, kemarin.
Menurut dia, saat ditanyakan alamat dan identitas, bocah lelaki yang ditemukan dengan keadaan basah kuyup itu tak menjawab sama sekali pertanyaan tersebut. Dari situ warga baru sadar jika sang bocah mengalami gangguan berbicara. “Kami juga tidak tahu namanya siapa, bisa ngomong juga ae ae aja. Terakhir ditemukan pakai baju hitam dan celana pendek,” ucapnya.
Ia melanjutkan, ada warganya bernama Ajat yang berinisiatif membawa sang bocah berkeliling Cibinong untuk mencari tahu tempat tinggalnya. Namun sayang, tak ada satu pun masyarakat yang mengenali bocah aktif tersebut. “Kalau sudah coba ajak keliling kampung barang kali ada yang mengenali. Namun, warga tidak ada yang kenal. Dia (bocah, red) saat diajak keliling juga hanya nunjuk-nunjuk saja,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Lurah Pakansari Asnari mengaku akan mengusahakan untuk menyerahkan bocah tersebut ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor. “Ini kita sudah buatkan suratnya, kemungkinan besok (hari ini, red) baru bisa dibawa ke Balai Kesejahteraan Sosial (BKS) Citeureup,” kata Asnari.
Ia mengimbau, bagi masyarakat yang merasa kehilangan bocah berwarna kulit gelap dengan rambut kecokelatan, dapat segera menghubungi RT 02 Cikempong atau pihak Kelurahan Pakansari. “Kalau ada yang ngerasa kehilangan, silakan hubungi kami. Untuk sementara, bocah tersebut dirawat di kampung kita dulu sebelum dibawa ke dinsos,” pungkasnya. (rez/b/els/run)