METROPOLITAN – Seorang nenek, Rokoyah (74), warga Kampung Cibuluh, RT 05/03, Kedungbadak, Tanahsareal, dikabarkan hanyut terbawa arus Kali Cipakancilan pada Sabtu (11/2). Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 07:00 WIB. Sesaat sebelum kejadian, Rokoyah sebetulnya sempat tinggal selama tiga hari di rumah anak keduanya, Nenih (55).
Lurah Kedungbadak Maulana Yusuf mengatakan, Rokoyah tinggal di bibir Kali Cipakancilan seorang diri. Ia diduga terpeleset dan terjatuh pada pagi hari. Warga sekitar pun curiga saat nenek Rokoyah tak keluar-keluar dari rumahnya sampai siang hari. “Rokoyah tinggal seorang diri. Diduga ia terjatuh ke kali setelah bangun tidur. Karena sudah tua dan kondisi lantai licin ia terpeleset jatuh ke kali,” ujarnya kepada Metropolitan.
Nenek Rokoyah ini diketahui merupakan pribadi yang aktif dan sering bergaul dengan masyarakat. Sehingga ketika dirinya tidak ada banyak warga yang ikut mencarinya. “Kejadian ini awalnya diketahui Pak Muis yang curiga Bu Rokoyah tidak keluar rumah. Pintu rumah saat itu didobrak karena terkunci dari dalam,” terangnya.
Proses pencarian di sepanjang Kali Cipakancilan masih berlangsung dengan melibatkan petugas BPBD, Tim SAR Damkar, Satpol PP dan Tagana. Sejauh ini korban masih belum ditemukan petugas. Bahkan proses pencarian sudah melibatkan banyak relawan. “Batas pencarian korban sampai tujuh hari ke depan. Tapi kami berharap dapat segera ditemukan. Tim akan melakukan penyisiran kembali dimulai dari titik awal korban terjatuh,” paparnya.
Sementara itu Kepala Bidang Operasi pada Tagana Kota Bogor Deden Solahudin menjelaskan, pencarian pertama nenek Rokoyah dimulai pada pukul 09:00 WIB dan berakhir pada pukul 14.00 WIB. Hasilnya, dalam penyusuran kali sepanjang 2.000 meter tersebut korban masih belum ditemukan.
“Pencarian korban pagi hari terbagi tiga tim dengan satu perahu diawali menyusuri tempat kejadian awal sampai Jembatan Teplan. Tim lain, pencarian menyusuri kali sampai ke Jalan Baru, Cilebut. Tim hingga jam dua sore belum membuahkan hasil,” katanya.
Setelah evaluasi proses pencarian kedua dimulai pukul 15:00 WIB dan berakhir pukul 17:00 WIB dengan tim terbagi dua dan satu perahu. Petugas kembali akan menyusuri sisi kiri dan kanan Kali Cipakancilan dari mulai tempat kejadian hingga pintu air dan juga mengarah ke Cilebut. “Mudah-mudahan dalam pencarian kedua ini membuahkan hasil yang maksimal. Jika memang belum ditemukan pencarian korban akan dilanjutkan pagi hari jam delapan. Target pencarian sendiri sampai tiga hari ke depan atau diperpanjang hingga tujuh hari,” jelasnya.
Menurutnya, tim sempat mengalami kendala di lapangan dalam pencarian pertama lantaran debit volume air Cipakancilan cukup tinggi. Namun hal tersebut dapat teratasi setelah pihaknya berkoordinasi melakukan penutupan sementara pintu air Sungai Cisadane, Bogor Selatan. Bahkan hingga minggu (12/2) nenek Rokoyah belum dapat ditemukan, tim pun berencana akan menambah personel untuk melakukan pencarian. “Untuk medan ya dibilang susah juga tidak dan dibilang mudah cukup berisiko juga. Kami juga masih tetap akan melakukan pencarian kerpada korban ini,” ungkapnya.
(mam/b/els/dit)