Senin, 22 Desember 2025

Tolak Perayaan Valentine

- Selasa, 14 Februari 2017 | 09:34 WIB

METROPOLITAN – Puluhan mahasiswa dan mahasiswi yang dari kampus El Rahma Kota Bogor turun ke jalan untuk meng­gencarkan aksi penolakan terhadap Valentine’s Day. Dalam aksinya mahasiswa tersebut mengajak umat muslim khususnya para pemuda tidak turut merayakan Valentine karena bukan budaya asli Indonesia dan sudah keluar dari akidah-akidah Islam.

Koordinator Aksi Aziz Abdulah mengatakan, budaya yang muncul dan berasal dari barat atau bangsa asing. Bahkan Valentine ini cenderung dengan kegiatan yang me­nyimpang karena banyak remaja yang merayakan Valen­tine berujung dengan hubung­an seks. “Saya mengimbau umat Islam untuk tidak ikut serta merayakan Valentine’s Day,” ujarnya kepada Metropolitan. ­

Sedikitnya 50 mahasiswa dan mahasiswi membentangkan spanduk bertuliskan, Aksi Tolak Valentine’s Day dan terdapat pula banner atau poster yang diusung untuk menyatakan bentuk penolakan hari kasih sayang tersebut. “Sasaran kami adalah para remaja. Kami meng­inginkan remaja muslim tidak perlu melakukan perayaan karena hal tersebut lebih iden­tik maksiat ketimbang nilai positif,” terangnya.

Menurut dia, kebanyakan generasi muda saat ini hanya ikut-ikutan merayakan. Karena mereka tidak mengetahui apa maksud dari perayaan tersebut. Pembinaan dan pencerahan untuk generasi muda Islam harus ditingkatkan sehingga mereka tidak ikut-ikutan. “Valentine’s Day itu tidak lepas dari ritual penyembahan dewa-dewa Romawi. Padahal dalam Islam tidak boleh meniru ri­tual atau aktivitas agama lain. Jangan sampai dengan ikut-ikutan, generasi muda akan terancam akidahnya,” paparnya.

Sementara itu, salah satu massa aksi Santi menjelaskan, anak muda di Indonesia harus banyak membaca agar menge­tahui tentang peringatan-peringatan yang memang bertentangan dengan agama. Seperti Valentine tersebut yang banyak dilakukan umat non­muslim. “Kalau kasih sayang­nya bagus, tetapi perayaannya yang tidak bagus. Karena dari perayaan ini sering para remaja malah melakukan seks dengan alasan untuk me­rayakan hari kasih sayang,” katanya.

Santi juga berharap pemerin­tah mengambil sikap untuk melarang perayaan Valentine tersebut. Sehingga tidak ada satu pun masyarakat Indonesia yang merayakan Valentine. “Memang harusnya ada pela­rangan dari pemerintah, se­hingga ini tidak dilaksanakan di Indonesia,” jelasnya.

(mam/a/ els/dit)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X