METROPOLITAN – Puluhan mahasiswa dan mahasiswi yang dari kampus El Rahma Kota Bogor turun ke jalan untuk menggencarkan aksi penolakan terhadap Valentine’s Day. Dalam aksinya mahasiswa tersebut mengajak umat muslim khususnya para pemuda tidak turut merayakan Valentine karena bukan budaya asli Indonesia dan sudah keluar dari akidah-akidah Islam.
Koordinator Aksi Aziz Abdulah mengatakan, budaya yang muncul dan berasal dari barat atau bangsa asing. Bahkan Valentine ini cenderung dengan kegiatan yang menyimpang karena banyak remaja yang merayakan Valentine berujung dengan hubungan seks. “Saya mengimbau umat Islam untuk tidak ikut serta merayakan Valentine’s Day,” ujarnya kepada Metropolitan.
Sedikitnya 50 mahasiswa dan mahasiswi membentangkan spanduk bertuliskan, Aksi Tolak Valentine’s Day dan terdapat pula banner atau poster yang diusung untuk menyatakan bentuk penolakan hari kasih sayang tersebut. “Sasaran kami adalah para remaja. Kami menginginkan remaja muslim tidak perlu melakukan perayaan karena hal tersebut lebih identik maksiat ketimbang nilai positif,” terangnya.
Menurut dia, kebanyakan generasi muda saat ini hanya ikut-ikutan merayakan. Karena mereka tidak mengetahui apa maksud dari perayaan tersebut. Pembinaan dan pencerahan untuk generasi muda Islam harus ditingkatkan sehingga mereka tidak ikut-ikutan. “Valentine’s Day itu tidak lepas dari ritual penyembahan dewa-dewa Romawi. Padahal dalam Islam tidak boleh meniru ritual atau aktivitas agama lain. Jangan sampai dengan ikut-ikutan, generasi muda akan terancam akidahnya,” paparnya.
Sementara itu, salah satu massa aksi Santi menjelaskan, anak muda di Indonesia harus banyak membaca agar mengetahui tentang peringatan-peringatan yang memang bertentangan dengan agama. Seperti Valentine tersebut yang banyak dilakukan umat nonmuslim. “Kalau kasih sayangnya bagus, tetapi perayaannya yang tidak bagus. Karena dari perayaan ini sering para remaja malah melakukan seks dengan alasan untuk merayakan hari kasih sayang,” katanya.
Santi juga berharap pemerintah mengambil sikap untuk melarang perayaan Valentine tersebut. Sehingga tidak ada satu pun masyarakat Indonesia yang merayakan Valentine. “Memang harusnya ada pelarangan dari pemerintah, sehingga ini tidak dilaksanakan di Indonesia,” jelasnya.
(mam/a/ els/dit)