Senin, 22 Desember 2025

Proyek SPAM Bermasalah, Bima Panggil Kepala Disperumkim

- Selasa, 21 Februari 2017 | 09:46 WIB

METROPOLITAN – Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Katulampa yang sudah melewati batas adendum pada Sabtu (18/2) lalu, hingga saat ini masih terus dilakukan. Bahkan pembangunan SPAM yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat tersebut sepertinya akan dilanjutkan kembali dengan adanya aden­dum dua.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan kabar dari kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor terkait habisnya adendum pembangunan SPAM Katu­lampa tersebut. Untuk men­indaklanjuti pengerjaan terse­but Bima mengaku akan me­manggil Kadis Perumkim untuk langkah selanjutnya. “Memang kemarin ada kendala terkait pembanguan SPAM ini, cuma kan ada adendum sehingga SPAM ini kembali dikerjakan,” ujarnya kepada Metropolitan di Gedung DPRD Kota Bogor.

Suami Yanne Ardian ini me­minta pembangunan SPAM cepat selesai agar manfaatnya dapat langsung dirasakan ma­syarakat. Adapun terkait lam­batnya pembangunan SPAM tersebut Bima meminta dispe­rumkim mengawasinya dengan ketat. “Seharusnya diawasi dengan ketat, agar pembangunannya cepat selesai,” terangnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudra­jat menjelaskan, pembangunan SPAM yang merupakan ban­tuan pemerintah dengan ang­garan sekitar Rp37 miliar ter­sebut idealnya selesai pada tahun anggaran tersebut di­keluarkan. Namun jika ada kendala teknis ketika pembangu­nan SPAM tersebut maka Kua sa Pengguna Anggaran (KPA) atau disperumkim bisa mela­kukan adendum kepada pusat.

“Kalau dalam APBD seharusya dianggarkan lagi, tetapi tidak setiap daerah mendapatkan DAK mungkin bisa saja asalkan ada alasan yang jelas terkait kendala pembangunan terse­but,” paparnya.

Terkait adanya adendum dua, kata Jajat, hal tersebut dimun­gkinkan selama alasannya masuk akal. Karena adendum sendiri akan menjadi dasar hukum dalam pembanguan SPAM tersebut. “Yah dimun­gkinkan saja, cuma sepertinya tidak untuk ketiga kali. Karena lambatnya pembanguan SPAM ini lantaran perizinannya yang cukup rumit,” katanya. (mam/b/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X