Minat warga Kota Bogor menjadi penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cibuluh masih minim. Buktinya hanya sedikit warga yang mau menyewa hunian vertikal di Kelurahan Tanahsareal, Kecamatan Bogor Utara ini. Bahkan, sejak selesai dibangun pada 2015 lalu, Rusunawa Cibuluh pun belum diresmikan.
Pembangunan Rusunawa Cibuluh dibangun pada 2013 lalu. Dua tahun berikutnya, pengelola membuka pendaftaran penghuni rusunawa. Meski belum diresmikan pemerintah hingga saat ini, sejumlah warga sudah menempati rusun empat lantai tersebut. Namun, jumlah penghuni rusun yang memiliki 198 unit kamar ini tidak terlalu dilirik masyarakat. Sebab, jumlahnya lebih sedikit dibanding penghuni Rusunami di Kelurahan Menteng Asri, Kecamatan Bogor Barat.
Kepala UPTD Rusunawa Kota Bogor Agus Gunawan membenarkan Rusunawa Cibuluh memang belum diresmikan meski sudah selesai dibangun dua tahun lalu. Namun, rusun tersebut sudah diisi beberapa warga Bogor yang mendaftar sejak dibuka 17 September 2015 lalu. “Sudah dihuni, tapi tidak sepenuh rusun yang di Menteng Asri,” jelasnya.
Agus juga mengaku telah menyediakan sepuluh unit untuk para korban bencana alam yang terjadi di Kota Bogor. Jika ada korban bencana bisa langsung dievakuasi di rusun tersebut tanpa harus pusing memikirkan tempat tinggal. “Memang salah satu tujuannya untuk evakuasi bencana, sehingga kalau ada rumahnya yang terkena longsor bisa langsung tinggal di rusun ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman berharap peresmian rusunawa segera terealisasi. Ia juga ingin rusunawa itu diserahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, sehingga bisa melakukan perawatan secara berkala. Selama ini rusunawa itu statusnya masih milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR). “Harapannya sudah bisa diserahkan karena salah satu fungsinya untuk evakuasi korban bencana di Tanahsareal, Utara dan Tengah. Mudah-mudahan pemerintah pusat segera menyerahkannya,” ujarnya kepada Metropolitan.
Sebenarnya belum adanya penyerahan rusunawa, kata dia, tidak berdampak apa pun kepada Pemkot Bogor. Hanya saja asetnya belum sepenuhnya dimiliki Pemkot Bogor. Jika belum diserahkan maka segala perawatan dan pemeliharaan akan dilakukan pemerintah pusat. “Itu kan yang membangunnya pemerintah pusat melalui kementerian, sehingga jika belum diserahkan maka masih menjadi milik pusat,” terangnya.
Meski terlihat megah namun Rusun Cibuluh tidak terlalu diminati masyarakat mereka banyak lebih memilih Rusun Menteng Asri yang sudah penuh. Usmar mengatakan, banyaknya masyarakat yang lebih berminat pada Rusun Menteng Asri lantaran posisinya lebih strategis. “Tetapi jika akan memilih di Menteng Asri harus nunggu giliran sampai masa yang sudah tidak lagi memenuhi syarat harus keluar, seperti jumlah anak lebih dari dua orang atau penghasilannya lebih meningkat,” katanya.
Sebelumnya, pada Oktober 2016 lalu, Rusunawa Cibuluh belum dihuni. Padahal gedung bernilai Rp27 miliar ini sudah ada peminatnya meskipun hanya puluhan orang. Sejak dibuka pendaftaran September 2015, sedikitnya sudah ada 90 pendaftar ke UPTD Rusunawa. Namun mereka belum bisa menempati rurunawa karena harus menunggu terealisasinya program penanggulangan banjir di sekitar lokasi rusunawa di dua wilayah, yakni Kelurahan Tanahbaru dan Cibuluh.
(mam/c/els/dit)