Minggu, 21 Desember 2025

Warga Ogah Tinggal Di Rusunawa Cibuluh

- Senin, 27 Februari 2017 | 11:20 WIB

Minat warga Kota Bogor menjadi penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusu­nawa) Cibuluh masih minim. Buktinya hanya sedikit warga yang mau menyewa hunian vertikal di Kelurahan Tanahsareal, Kecamatan Bogor Utara ini. Bahkan, sejak selesai dibangun pada 2015 lalu, Rusunawa Cibuluh pun belum diresmikan.

 Pembangunan Rusu­nawa Cibuluh dibangun pada 2013 lalu. Dua tahun berikut­nya, pengelola membuka pendaftaran penghuni rusu­nawa. Meski belum diresmikan pemerintah hingga saat ini, sejumlah warga sudah me­nempati rusun empat lantai tersebut. Namun, jumlah pen­ghuni rusun yang memiliki 198 unit kamar ini tidak ter­lalu dilirik masyarakat. Sebab, jumlahnya lebih sedikit di­banding penghuni Rusunami di Kelurahan Menteng Asri, Kecamatan Bogor Barat.

Kepala UPTD Rusunawa Kota Bogor Agus Gunawan membenarkan Rusunawa Ci­buluh memang belum dires­mikan meski sudah selesai dibangun dua tahun lalu. Namun, rusun tersebut sudah diisi beberapa warga Bogor yang mendaftar sejak dibuka 17 September 2015 lalu. “Sudah dihuni, tapi tidak sepenuh rusun yang di Menteng Asri,” jelasnya.

Agus juga mengaku telah menyediakan sepuluh unit untuk para korban bencana alam yang terjadi di Kota Bo­gor. Jika ada korban bencana bisa langsung dievakuasi di rusun tersebut tanpa harus pusing memikirkan tempat tinggal. “Memang salah satu tujuannya untuk evakuasi bencana, sehingga kalau ada rumahnya yang terkena long­sor bisa langsung tinggal di rusun ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Wali­kota Bogor Usmar Hariman berharap peresmian rusu­nawa segera terealisasi. Ia juga ingin rusunawa itu dise­rahkan Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor, sehingga bisa melakukan perawatan secara berkala. Selama ini rusunawa itu statusnya masih milik Ke­menterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Ke­men-PUPR). “Harapannya sudah bisa diserahkan karena salah satu fungsinya untuk evakuasi korban bencana di Tanahsareal, Utara dan Tengah. Mudah-mudahan pemerintah pusat segera menyerahkan­nya,” ujarnya kepada Metro­politan.

Sebenarnya belum adanya penyerahan rusunawa, kata dia, tidak berdampak apa pun kepada Pemkot Bogor. Hanya saja asetnya belum sepenuh­nya dimiliki Pemkot Bogor. Jika belum diserahkan maka segala perawatan dan peme­liharaan akan dilakukan pe­merintah pusat. “Itu kan yang membangunnya pemerintah pusat melalui kementerian, sehingga jika belum diserah­kan maka masih menjadi mi­lik pusat,” terangnya.

Meski terlihat megah namun Rusun Cibuluh tidak terlalu diminati masyarakat mereka banyak lebih memilih Rusun Menteng Asri yang sudah penuh. Usmar mengatakan, banyaknya masyarakat yang lebih berminat pada Rusun Menteng Asri lantaran posisi­nya lebih strategis. “Tetapi jika akan memilih di Menteng Asri harus nunggu giliran sampai masa yang sudah tidak lagi memenuhi syarat harus keluar, seperti jumlah anak lebih dari dua orang atau penghasilannya lebih mening­kat,” katanya.

Sebelumnya, pada Oktober 2016 lalu, Rusunawa Cibuluh belum dihuni. Padahal gedung bernilai Rp27 miliar ini sudah ada peminatnya meskipun hanya puluhan orang. Sejak dibuka pendaftaran Septem­ber 2015, sedikitnya sudah ada 90 pendaftar ke UPTD Rusunawa. Namun mereka belum bisa menempati ruru­nawa karena harus menung­gu terealisasinya program penanggulangan banjir di sekitar lokasi rusunawa di dua wilayah, yakni Kelurahan Tanahbaru dan Cibuluh.

 (mam/c/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X