Senin, 22 Desember 2025

Kumpulkan Uang Lebih Pelanggan, Jumlah Santrinya 120 Orang

- Kamis, 2 Maret 2017 | 09:21 WIB

Nasib Endang Irawan (45) sedikit beru­bah. Sejak bergabung dengan ojek online, cobaan yang dahulu dirasakan tak lagi terjadi. Malahan dari pekerjaannya itu, Endang mampu mengembangkan pondok pesantrennya, Nurul Iman, di kawasan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

IA mengaku dulu hidupnya penuh cobaan. Dua tahun silam, keluarganya hanya memiliki uang Rp800 ribu. Uang itu pun kemudian ia belikan beras untuk makan anak asuhnya. Sisa uang itu pun kemudian ia daftarkan untuk bergabung dengan GoJek dan diterima. Sebagai driver GoJek, sejumlah orang ia temui.

Perlahan dan pasti berkah datang sendiri bagi pesantren. Saat mendapat order-an dan mengantar, Endang kerap men­ceritakan soal pesantrennya. Hal itu bukan untuk meminta sumbangan, melainkan hanya sekadar bercerita sambil mengi­si waktu di perjalanan.

Namun tak disangka, hal itu­lah yang membawa rezeki bagi Pondok Pesantren Nurul Iman tersebut. Tak sedikit pe­langgan yang kerap membe­rikan uang lebih dengan tu­juan didonasikan kepada pon­dok pesantren. ”Meskipun tidak semua memberi sumbangan, tetapi banyak yang ikut men­doakan. Saya yakin kekuatan dengan doa itu,” ujar laki-laki yang akrab dipanggil Soplo itu.

Salah satu hal yang paling berkesan adalah ketika dia tanpa sadar menerima order dari seorang anggota kepoli­sian. Hingga kini, anggota po­lisi yang tak mau disebut iden­titasnya itu aktif memberi donasi sebesar Rp350 ribu setiap bulannya selama satu tahun terakhir. ”Namanya pun tidak tahu, cuma tahu dia ang­gota di Polda Metro Jaya,” kata Endang.

Begitupun saat perayaan Idul Adha 1437 H yang jatuh pada September 2016 lalu, dia me­nerima sumbangan empat ekor kambing untuk pesantrennya dari pelanggan yang pernah dia antar.

Karena itu, dia mengaku ke­putusannya menjadi driver ojek online merupakan berkah un­tuknya maupun pondok pe­santren yang dia bina.

Beberapa waktu lalu, Endang masih bekerja sebagai tek­nisi di bidang kelistrikan selain menerima order pelanggan GoJek. Namun, kini dia memu­tuskan fokus di GoJek karena lebih fleksibel dalam hal jam kerja. Kondisi itu dianggap sebagai keuntungan karena ia bisa lebih leluasa mengurus pondok pesantren yang didi­rikannya.

Saat ini, pondok pesantren itu sudah memiliki 120 santri dengan usia antara sembilan hingga 20 tahun. Bahkan, ada beberapa santri yang berasal dari Surabaya, Sumatera dan Kalimantan berkat informasi dari mulut ke mulut. Pesantren itu pun sudah mampu me­lahirkan sepuluh penghafal Alquran. ”Enam orang masih ada di pesantren, sebab atu­rannya mereka harus mem­bantu santri lain selama tiga bulan, baru bisa dapat ijazah,” kata Endang.

(kps/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X