METROPOLITAN – Meski belum menyebutkan nama perusahaan, investor yang diusulkan bos Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor diragukan sejumlah pihak. Sebab, perusahaan yang ditunjuk langsung itu pernah dinyatakan gagal dalam proses beauty contest beberapa waktu lalu. Keraguan-raguan itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Puslitbang Pelatihan dan Pengawasan Kebijakan Publik (P5KP) Rudi Zaenudin. Menurut dia, PD PPJ harus menjelaskan kepada publik atas pertimbangannya memilih satu perusahaan tersebut. Apalagi memilih satu perusahaan yang sebelumnya gagal dalam menjalani beauty contest, namun tiba-tiba PD PPJ memilih kembali perusahaan tersebut untuk menjadi pemenang. “Perusahaan yang dipilihnya pasti cacat, sebab dalam beauty contest yang dilaksanakan sebelumnya gagal. Tetapi aneh kenapa tiba-tiba bisa langsung jadi pemenang,” ujarnya kepada Metropolitan.
Jika PD PPJ memilih satu perusahaan yang gagal tersebut, Rudi mengaku sangsi perusahaan terebut dapat merevitalisasi Blok F dengan lancar. Bahkan, menurutnya, jika hal tersebut dipaksakan maka akan merugikan para pedagang. “Karena perusahaannya tidak memenuhi syarat dan pembangunannya tidak selesai. Maka para pedagang akan merugi karena mereka akan tetap di tempat penampungan,” terangnya.
Rudi juga meminta agar PD PPJ memilih perusahaan yang benar-benar kompeten di bidang pembangunan dan memiliki pengalaman dalam membangun pasar. Sehingga, perusahaan tersebut dapat mengakomodasi keinginan PD PPJ sebagai pengelola pasar dan pedagang. “Kalau pengalamannya di bidang transportasi kan tidak nyambung juga, karena ini pembangunan pasar tempat berjualan orang,” paparnya.
Jika dalam perjalanannya pembangunan Blok F bermasalah, Rudi meminta agar PD PPJ bertanggung jawab karena telah memilih perusahaan tersebut. Sebab dalam porses PL ini, memang harus selektif memilih perusahaan agar hasilnya lebih baik. “Kita lihat saja nanti hasilnya seperti apa,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utaman PD PPJ Kota Bogor Andri Latif mengatakan, perusahaan yang telah dipilihnya adalah perusahaan yang telah memenuhi Kerangka Acuan Kerja (KAK). Sehingga, revitalisasi Blok F pun sesuai KAK yang telah dibuat pihaknya. “Tentunya perusahaan yang telah kita pilih pasti bisa memenuhi KAK,” jelasnya.
Selain itu, ia mengaku akan mengungkapkan alasan memilih perusahaan setelah Walikota Bogor Bima Arya menyeteujui perusahaan tersebut. “Nanti kalau sudah disetujui akan kami umumkan kenapa kita memilih perusahaan tersebut,” ungkapnya.
Sebelumnya Andri mengaku telah menyerahkan satu nama perusahaan yang akan membangun Pasar Kebon Kembang Blok F ke walikota. Perusahaan yang telah ditunjuk untuk merevitalisasi Blok F karena dianggap mampu dan telah sesuai KAK yang dibuatnya.
(mam/b/els/run)