METROPOLITAN - Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto memberi restu agar film ’Galih dan Ratna’ bisa tetap diputar di bioskop di Kota Bogor. Film genre remaja itu sebelumnya terancam tak bisa diputar di Bogor karena disponsori perusahaan rokok.
Bima menjelaskan, ada beberapa syarat agar film garapan Lucky Kuswandi itu tetap bisa ditonton warga Bogor. ”Pertama, segala atribut atau logo di film dan banner yang berkaitan dengan industri rokok dihilangkan. Jadi jangan ada atribut itu,” kata Bima. Bima menjelaskan, persyaratan ini juga sempat diberikan ke pihak Djarum Foundation saat mengadakan even badminton, beberapa waktu lalu. Namun karena logo tetap dipasang, even badminton itu dihentikan. ”Jadi ya sebenarnya tidak ada masalah jika persyaratan dari kami dipenuhi,” ujar Bima.
Sementara itu, Menurut Produser Eksekutif Film ‘Galih dan Ratna’ Joseph Tarigan, film tersebut memang didanai dari salah satu industri rokok, yakni Yayasan Generation G. Namun, dia juga baru mengetahui setelah filmnya sudah jadi.
“Di dalam pengambilan keputusan, partner saya yang dominan. Belakangan saya baru tahu ada Generation G dan lainnya yang menjadi sponsor film ini,” jelasnya.
Film ’Galih dan Ratna’ mulai diputar hari ini. Film yang dibintangi Sheryl Shenafia itu juga memunculkan Walikota Bogor Bima Arya sebagai artis ’cameo’ sebagai dirinya sendiri. Film ini merupakan remake dari film ’Gita Cinta dari SMA’ yang diadaptasi dari novel berjudul sama dan tenar di 1980-an.
(ps/els/run)