Minggu, 21 Desember 2025

Kasur dan TV Jadi Sampah Kali Baru

- Sabtu, 11 Maret 2017 | 09:22 WIB

METROPOLITAN – Persoalan penumpukan sampah di seki­tar Jembatan Sungai Kali Baru, Kecamatan Bojonggede sedi­kit menemui titik terang. Pe­merintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akhirnya mengangkut puluhan ton sampah yang me­nyangkut di Kali Baru, kemarin.

Pantauan Metropolitan, se­jumlah petugas disibukkan membersihkan sampah-sampah yang bukan hanya berasal dari sampah rumah tangga. Sampah yang kondisinya sudah mengeras ini didominasi sam­pah plastik, daun, batang pohon, kasur hingga televisi.

Camat Bojonggede Jajang Dace Hatomi mengatakan, proses pembersihan tumpukan sampah hanyutan di Sungai Kali Baru Bojonggede telah dilakukan dengan alat berat. Diharapkan setelah pengang­kutan sampah ini dapat mem­perlancar aliran air saat hujan, sehingga tidak menyebabkan banjir atau air meluap. “Alham­dulillah sudah diangkut sam­pahnya, normalisasi sungai juga sudah dilakukan,” kata Dace.

Namun, Dace tak menjamin sampah itu akan bersih per­manen. Sebab, sampah hany­utan masih ada setiap detik. Sehingga jika ingin benar-benar bersih secara total, harus ada titik-titik tertentu yang disediakan. Seperti tempat pembuangan sampah semen­tara yang ditempatkan mulai dari hulu sungai.

“Yang diperlukan sebenarnya tindakan preventifnya. Selama jembatan tingginya tidak be­rubah, sampah pasti nyangkut. Saya lihat sampah di sini ada tiga balok berukuran 40 cm diameternya dengan panjang lima meter. Itu bukan sampah. Ada lagi TV dan kasur. Saya tidak tahu orang ini berpikirnya seperti apa,” ucapnya.

Dengan itu, Dace berharap rencana peninggian Jembatan Kali Baru segera direalisasikan. Hal itu dilakukan agar sampah yang mengalir di Sungai Kali Baru tak menyangkut di bawah jem­batan. “Kita juga sedang berko­ordinasi dengan Telkom dan PLN terkait keberadaan besi utilitas yang berada di jembatan. Ini tidak jelas pemiliknya, nanti kita bongkar saja,” tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga me­minta masyarakat sadar dan tak membuang sampah ke sungai. Sebab, tanpa disadari barang bekas termasuk sampah justru dapat menghasilkan ni­lai ekonomis. “Berikan sampah ke bank sampah. Saya tegaskan sampah basah itu bisa jadi kompos dan sampah kering bisa jadi uang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keber­sihan dan Sanitasi Wilayah I Cibinong Usep Supriatna me­minta penanganan sampah di sepanjang Sungai Kali Baru dilakukan bersinergi, termasuk dengan komponen masyarakat. Sebab jika tidak dilakukan se­cara bersama-sama dalam menangani sampah, upaya yang dilakukan pemerintah juga akan sangat sia-sia.

“Masyarakat berperan penting terhadap keberadaan sampah tak bertuan di sungai ini. Saya minta kesadarannya. Hari ini kita fokuskan di jembatan, te­tapi nanti ke depan penanganan sampah ini akan terus berlanjut,” tutupnya.

(rez/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X