Senin, 22 Desember 2025

Proyek ‘Siluman’ Resahkan Warga Jalan Arzimar III

- Jumat, 17 Maret 2017 | 08:08 WIB

METROPOLITAN – Sejum­lah warga yang tinggal di RT 02/03 di Jalan Arzimar III di­resahkan dengan adanya proyek bangunan. Pembangu­nan tersebut memakan lahan anak Sungai Cilegok. Hal itu karena lahan anak sungai yang semula cukup lebar kini ting­gal beberapa meter saja. Warga khawatir saat hujan deras anak Sungai Cilegok tersebut meluap dan mem­banjiri warga Kampung Nyod, RT 02/03, Kelurahan Tegal­gundil, Kecamatan Bogor Utara.

Warga sekitar Siti Nurlela mengatakan, beberapa tahun lalu sungai tersebut pernah meluap dan membanjiri bebe­rapa rumah di sepanjang aliran anak Sungai Cilegok tersebut. Hal itu karena proyek pembangunan tersebut mema­kan lahan sungai. “Dulu saja beberapa rumah kebanjiran karena ketika hujan debit airnya cukup deras tetapi selokannya sangat kecil. Sekarang tambah kecil lagi karena lahannya di­ambil,” ujarnya kepada Metro­politan.

Selain mengambil lahan anak Sungai Cilegok, proyek ’siluman’ ini juga membahayakan rumah warga sekitar. Salah satunya rumah milik Siti Nurlela. Sete­lah mengambil lahan anak sungai, proyek ’siluman’ ini mengolongi anak sungai dan tembok bangunannya nempel pada rumah miliknya. “Ini me­reka membahayakan saya juga karena tembok bangunannya mepet ke rumah saya. Saya khawatir ambruk,” terangnya.

Dalam pembangunan terse­but, Lela mengungkapkan, pemilik bangunan tidak me­minta izin kepada warga seki­tar. Padahal sebagai warga yang baik, seharusnya ada etika kepada tetangga untuk me­minta izin khawatir tetangganya terganggu. “Pembangunan ini sebulan lalu, bahkan saya juga tidak tahu ini akan dibangun apa,” paparnya.

Selain itu, Ketua RT 02/03 Pe­pen Alfendi mengatakan, salah satu penyebab banjir di wilay­ahnya beberapa waktu lalu ka­rena adanya bangunan ’siluman’ tersebut. Bahkan pascabanjir yang melanda kampungnya, sejumlah anggota Komisi C DPRD Kota Bogor pun langsung menga­dakan kunjungan ke kampung­nya dan diketahui penyebab banjir tersebut akibat adanya penyempitan lahan dan sejum­lah bangunan yang mengolongi sungai tersebut. “Ini memang sangat meresahkan karena kita juga takut kejadian lagi banjir seperti bebrapa tahun lalu,” ka­tanya.

Karena adanya kejadian ini, Pepen mengaku akan melapor­kan kepada kelurahan agar pe­milik bangunan yang nakal tersebut dapat ditindak karena keberadaannya sangat meresa­hkan warganya. “Kami akan la­porkan kepada kelurahan agar nantinya ditindaklanjuti,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pe­kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Bogor Chusnul Rozaqi memaparkan, seharus­nya lahan selokan di Kota Bo­gor tidak diserobot masyarakat. Sebab, dapat menimbulkan hal buruk jika hujan deras dan se­lokan tersebut tidak dapat menampung debit air yang tinggi. “Pembangunan drai­nase itu sudah ada perhitung­annya. Kalau diserobot lahan­nya, itu pelanggaran,” singkat­nya.

 (mam/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X