Senin, 22 Desember 2025

Dengar Keluhan Sambil Lesehan Di Taman Ekspresi

- Sabtu, 18 Maret 2017 | 08:37 WIB

METROPOLITAN – Semrawutnya sistem parkir dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Taman Sempur membuat sejumlah warga sekitar geram. Para pengunjung yang datang ke Taman Sempur seenaknya parkir di depan rumah warga. Bahkan, warga kesulitan keluar rumah karena terhalang sejum­lah kendaraan yang parkir. Warga RT 01/01, Kelurahan Sempur, Mike men­gatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus mempunyai tempat parkir bagi masyarakat yang berkunjung ke Taman Sempur agar tak mengganggu akses warga se­kitar. “Kalau sore dan cuaca kebetulan cerah, saya tidak bisa masuk atau keluar rumah saya sendiri. Karena motor menghalangi akses jalan ke rumah saya,” ujarnya kepada Metropolitan. ­

Mike mengaku bukan mela­rang masyarakat berkunjung ke Taman Sempur. Tetapi jika penataan parkir kurang rapi, akan merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar Lapangan Sempur. “Hari biasa saja sudah ramai, apalagi jika ada even malah sampai larut malam ra­mainya. Tetapi saya tidak ter­lalu permasalahkan itu, hanya parkiran saja ini yang bikin kesal. Sebab, saya malu kalau ada tamu yang datang ke ru­mah,” terangnya.

Warga Sempur lainnya, Robert Napitupulu mengatakan, revi­talisasi Taman Sempur mem­beri dampak positif dan nega­tif. Dari segi positif, pemanfaa­tan Taman Sempur sebagai tempat berolahraga dan re­kreasi keluarga. Namun sisi negatifnya, warga Sempur mengeluhkan karena tidak memiliki akses jalan akibat di­penuhi sepeda motor dan mobil yang parkir di badan jalan. “Kami kesulitan keluar saat Sabtu dan Minggu karena akses jalan tertutup sekali pun sudah diatur. Kami juga kesu­litan saat penanganan emer­gency warga karena jalur eva­kuasi tersendat,” paparnya.

Sementara itu, Walikota Bo­gor Bima Arya mengungkapkan, kesemrawutan Sempur karena antusiasme warga yang luar biasa dan memang perlu di­antisipasi. Makanya Pemkot Bogor akan mengkaji penera­pan Car Free Day (CFD) di Sempur setiap Minggu di jam-jam tertentu juga akan diatur sistem parkir di titik mana yang boleh dan tidak.

Sementara rencana jangka panjangnya membangun lahan parkir di lahan kosong dekat Hotel Sempur Park yang akan dinegoisasi setelah ada pemi­lik baru, juga membatasi aca­ra-acara besar di Taman Sem­pur. “Pembangunan food court itu sebenarnya untuk menata dan memberi tempat yang nyaman kepada PKL eksisting yang sudah ada dan tidak ada penambahan pedagang baru,” katanya.

 (mam/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X