METROPOLITAN - Bupati Bogor Nurhayanti tampaknya tengah dirundung kegalauan menghadapi kekurangan pegawai di Kabupaten Bogor. Di tahun ini saja ada 400 tenaga pendidik di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang akan pensiun. Hal ini diketahui saat inspeksi mendadak (sidak) ke tiga dinas yang ada di Pemkab Bogor kemarin pagi.
Menurut Nurhayanti, untuk mengatasi kekurangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Bogor terutama pada tenaga pendidik yang setiap tahunnya pensiun 400 orang namun belum ada penggantinya, maka pihaknya akan curhat atau meminta waktu kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Republik Indonesia untuk mengatasi persoalan kekurangan tenaga ASN di Kabupaten Bogor. “Saya akan meminta waktu bertemu dengan Mendikbud dan MenPAN-RB karena persoalan kekurangan ASN secepatnya,” kata Nurhayanti.
Mantan Sekda Kabupaten Bogor ini juga menuturkan, persoalan kekurangan tenaga pendidik ini bukan hanya terjadi di Kabupaten Bogor, melainkan secara nasional. Sehingga, perlu diketahui dasar dari pemerintah pusat yang menganggap tenaga pendidik yang ada saat ini dikategorikan masih cukup. “Pemerintah pusat masih menganggap cukup. Tetapi dari segi mana cukupnya? Kita akan pertanyakan hal ini kepada mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kabupaten Bogor Dadang Irfan mengatakan, sudah seharusnya program moratorium PNS segera dibuka. Sebab jika hal ini dibiarkan, kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Bogor dipastikan mengalami kekurangan tenaga pendidik.
(rez/b/els/run)