METROPOLITAN - Kota Bogor menjadi salah satu kota yang berkomitmen menjadi Kota Layak Anak (KLA). Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus melakukan berbagai upaya pemenuhan nilai-nilai instrumen sesuai instruksi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), yakni untuk memenuhi hak-hak anak dan melindungi mereka dari berbagai tindakan kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor Artiyana Yanar Anggraini.
Menurut Artiyana, pihaknya juga sudah melakukan pendampingan terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan melakukan berbagai pelatihan, meskipun dinilai dalam pelaksanaannya menemui beberapa kendala. Hal ini tentunya memerlukan sinergi agar bisa menyamakan persepsi dan pemikiran. “Berdasarkan informasi, saat ini Pemkot Bogor sudah memperoleh skor 642. Sedangkan untuk mencapai peringkat pertama, skor minimal harus mencapai 500-1.000. Artinya, skor yang sudah dicapai Kota Bogor mudah-mudahan bisa meraih angka yang sudah ditentukan sebagai KLA,” ungkapnya. Ia menekankan, dalam menuju KLA, Pemkot Bogor tidak hanya ingin sekadar meraih juara atau penghargaan. Namun, bagaimana caranya Kota Bogor betul-betul aman dan nyaman bagi anak-anak sehingga anak-anak bisa mendapatkan haknya. “Kami ingin Kota Bogor memang nyaman untuk anak-anak, bukan hanya mencari penghargaan saja,” jelas Artiyana.
(*/els/run)