Pembongkaran puluhan vila bodong di kawasan Puncak dan sekitarnya yang rencananya dilakukan hari ini gagal terlaksana. Alasannya, petugas yang akan mengamankan jalannya pembongkoran fokus mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI putaran kedua.
Asisten Perhutani (Asper) KPH Bogor Iyus Rusliana mengatakan, berdasarkan hasil rapat dengan kepolisian dan tim terpadu, pembongkaran diundur menjadi 27 April mendatang. Pengunduran tersebut dikarenakan dengan kondisi keamanan jelang Pilkada DKI putaran kedua. “Jadi tim memfokuskan dulu ke pengamanan Pilkada DKI mengingat suasana politik yang sedang memanas,” kata Iyus ke pada Metropolitan, tadi malam.
Rencananya, tim pembongkaran akan turun hari ini untuk memetakan kondisi wilayah terlebih dulu. Sebab, diduga akan ada sejumlah kendala yang dialami saat pembongkaran nanti. “Pastinya selalu ada penolakan saat pembongkaran, apalagi ada vila yang statusnya dalam proses persidangan juga. Makanya besok (hari ini, red) kami turun langsung untuk memastikan,” tandasnya.
Sebelumnya, pembongkaran vila bodong di kawasan Puncak yang tersebar di dua wilayah yaitu Kecamatan Babakanmadang dan Megamendung akan dilakukan pada 17 April. Camat Megamendung Hadijana mengatakan, pembahasan soal pembongkaran vila akan digelar di Kantor Kecamatan Babakanmadang. Sebab, 30 vila yang akan dibongkar berada di dua wilayah termasuk di kawasan Perhutani yang berada di Kampung Awan, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung dan Babakanmadang. “Jadi vila-vila itu sebagian ada yang masuk ke wilayah Megamendung, ada yang Babakanmadang. Makanya, akan dibahas untuk teknis dan lainnya,” kata Hedijana.
(fin/c/els/dit)