Senin, 22 Desember 2025

Dinas Ketahanan Pangan Ganti Nasi Jadi Umbi

- Rabu, 24 Mei 2017 | 08:23 WIB

METROPOLITAN – Produksi beras di Indonesia semakin lama semakin berkurang. Berkurangnya lahan pertanian hingga tak menentunya faktor iklim jadi salah satu penyebab petani mengalami gagal panen. Mencanangkan tiada hari tanpa makan umbi dijadikan salah satu solusi oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor un­tuk mengganti peran nasi yang selalu di­konsumsi masyarakat pada umumnya.

“Kita ketahui makin lama makin berkurang produksi beras ini. Makanya kita akan bia­sakan adakan lomba-lomba dengan bahan

 makanan nonberas biar menarik,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor Soetrisno usai menghadiri lom­ba cipta menu makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di gedung Tegar Beriman, kemarin.­

Menurut dia, kegiatan ini dilakukan bertujuan agar ma­syarakat dapat mengubah pola pangan dari nasi ke umbi. Karena, dari umbi sendiri se­benarnya masih cukup mem­berikan sumber energi bagi tubuh manusia. “Alhamdulillah bupati juga senang sekali dengan kegiatan ini. Apalagi menu-menunya menarik. Se­hingga, kegiatan ini akan kita terus dilakukan ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti merasa kegiatan ini merupakan sarana sosiali­sasi untuk meningkatkan kesa­daran masyarakat mengenai pentingnya memperbaiki pola konsumsi yang baik. Apalagi, bisa memenuhi kecukupan gizi serta mencegah pencema­ran bahan konsumsi dari bahan berbahaya yang merugikan kesehatan. “Ini perlu dilakukan karena setiap orang memer­lukan lebih dari 40 jenis zat gizi dari berbagai jenis maka­nan. Untuk itu, program tiada hari tanpa makan umbi ini penting untuk dicanangkan. Salah satunya dengan mengu­rangi konsumsi pangan ber­basis beras, akan tetapi lebih meningkatkan konsumsi pangan berbasis umbi-umbian,” kata Nurhayanti.

Mantan Sekda Kabupaten Bo­gor ini berharap seluruh masy­arakat Kabupaten Bogor terge­rak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat, dengan membudayakan pola konsum­si yang beragam, bergizi, sehat dan aman. Sehingga, masyara­kat akan memiliki kecukupan gizi serta hidup lebih sehat dan berkualitas. “Masyarakat harus gemar makan ikan, susu serta menghindari bahan makanan tambahan yang berbahaya. Se­perti pengawet, pewarna dan pemanis dan penyedap. Karena, dengan memerhatikan pola konsumsi tersebut kita akan sehat dan aman,” tutupnya.

(rez/b/els/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X