METROPOLITAN – Sebagai pengelola jalan tol, PT Jasa Marga mengubah sistem pembayaran di Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Sebab, di tol yang menghubungkan Jakarta-Bogor ini sering macet. Untuk mengurangi kemacetan PT Jasa Marga akan mencabut sejumlah gardu tol yang berada di tol tersebut, sehingga hanya ada satu gardu pembayaran.
Vice President Operation Management PT Jasa Marga Raddy Lukman mengatakan, sejumlah pintu tol yang ada di tol Jagorawi seperti Cibubur, Cimanggis memang sudah tidak menampung lebih banyak kendaraan. Sehingga memang harus ada formula untuk mengatasi kemacetan yang ada di jalan tol ini seperti yang sering terjadi di Jagorawi juga. “Dengan sistem pembayaran terbuka nantinya pangendara hanya satu kali untuk membayar tol di awal atau di akhir. Nanti mereka bisa keluar di pintu tol mana saja,” ujarnya ketika audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya, kemarin.
Raddy menilai akan ada peningkatan tarif tol seiring pengangkatan sejumlah gardu yang ada di dalam tol.
Namun ia masih menunggu tarif tol yang dikeluarkan Kementerian Keuangan. “Kami hanya melaksanakan sistem yang telah dirancang sebelumnya. Saya harap tarif ini dapat dilaksanakan pada Juni mendatang,” paparnya.
Sementara itu, Bima Arya menilai dengan adanya sistem baru ini memang dapat memberikan keuntungan. Namun bakal ada dampak negatif juga yang nanti akan ditanggungnya. Sebab jika tarif Tol Jagorawi lebih mahal, dikhawatirkan masyarakat lebih memilih jalur biasa dibandingkan dengan menggunakan jalan tol. “Makanya saya minta Dishub melakukan kajian lebih mendalam terkait penerapan tarif baru ini dan nantinya dikonsultasikan dengan PT Jasa Marga,” katanya.
(mam/b/els/dit)