Senin, 22 Desember 2025

Ngantre, Ribuan Pelanggar Kelelahan Ambil Stnk

- Sabtu, 10 Juni 2017 | 07:48 WIB

METROPOLITAN - Seba­nyak 4.800 pelanggar lalu lin­tas yang terjaring dalam Ope­rasi Patuh Lodaya yang digelar Polresta Bogor Kota, meng­geruduk Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor di Jalan Juanda No 6, Kota Bogor, kemarin. Ribuan pelanggar itu hendak mengambil barang bukti tilang ataupun mem­bayar denda tilang. Hal ini membuat penumpukan an­trean yang cukup panjang.

Kasi Intel Kejari Kota Bogor Andhie Fajar Arianto menga­takan, 4.800 pelanggar lalu lintas tersebut merupakan pe­langgar yang diputus sidang, kemarin. Mereka hendak mengambil barang bukti SIM ataupun STNK yang ditahan saat terkena tilang pihak ke­polisian. ”Nah, untuk proses pengambilan barang bukti yang ditahan juga disediakan loket Bank BRI. Sehingga, pelanggar tidak mengalami kesulitan pembayaran. Mereka melaku­kan pembayaran di loket yang disediakan lalu menyerahkan struk pembayaran ke petugas sebelahnya untuk pengambilan SIM ataupun STNK yang dita­han,” ungkap Andhi.

Andhi melanjutkan, nilai den­da pelanggar variatif. Sesuai penetapan putusan hakim, denda mulai kisaran Rp50 ribu tetapi nilai maksimalnya ada. Namun, yang dibayarkan se­suai pelanggaran yang dilakukan pengemudi saat terkena tilang. ”Proses pengambilan barang bukti hasil sidang hari ini terbilang meningkat cukup tinggi. Sebab, di hari-hari sebelumnya hanya sekitar 1.000-2.000 pelanggar. Saat ini mencapai 4.800 jumlah­nya, jumlahnya di luar biasanya,” tuturnya.

Ia menuturkan, tingginya jumlah hasil sidang yang dipu­tus kemungkinan tidak akan bisa semua terlayani hari ini. Tetapi yang tidak bisa terambil hari ini, bisa diambil hari be­rikutnya saat hari kerja. ”Loket dibuka setiap hari kerja mulai pukul 09:00 sampai 16:00 WIB. Keberadaan barang bukti yang ditahan di sini dijamin aman dan tidak akan hilang sampai dua tahun kemudian,” tuturnya.

Sementara salah seorang warga yang hendak mengam­bil denda tilang, Ridwan warga Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, mengaku cukup kelelahan mengantre di loket Kejari Kota Bogor. Selain wak­tu berpuasa, hal ini karena tempat yang sempit dengan loket yang sempit. ”Ini evalu­asi saja, harusnya di lapangan saja karena sempit. Saya dari pagi terhambat dengan tidak tertibnya orang yang mengan­tre. Kalau di lapangan bisa enak. Ini tempatnya sempit, tetapi saya mengetahui kalau tidak bisa diambil hari ini ya hari kerja berikutnya,” terang­nya.

(inc/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X