METROPOLITAN - Pascabentrok supporter The Jak dengan warga Bogor beberapa waktu belakangan ini membuat pihak kepolisian lebih antisipatif. Saran agar Persija tidak melakukan pertandingan di Stadion Pakansari, Cibinong akan disuarakan Polres Bogor. Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kompol A Faisal Pasaribu mengatakan, lebih baik memang pertandingan sepakbola yang melibatkan supporter The Jak jangan dilakukan di Kabupaten Bogor. Karena bagaimana pun di Bogor lebih banyak basis atau pendukung Persib. ”Kalau kami lebih mendorong supaya pemda lebih diliat lagi prosesnya,” kata Faisal.
Namun demikian, diizinkan atau tidaknya Persija bermain di Stadion Pakansari itu kewenangannya ada di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Karena, pemilik Stadion Pakansari adalah pemerintah daerah. ”Itu kami serahkan ke pemda sebagai pemilik stadion,” ucapnya.
Soal koordinasi yang dilakukan dengan sejumlah supporter yang ada di Bogor, Faisal menjelaskan, sebetulnya mengumpulkan koordinator lapangan (korlap) Persib yang ada di Bogor itu sudah dilakukannya. Akan tetapi, ketika korlap mereka mengatakan iya, belum tentu sampai ke bawah. ”Sudah sebelum hari pertandingan juga. Tapi ya seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu, hal berbeda disampaikan Kapolres Bogor AKBP AM Dicky. Ia lebih meminta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dapat memberikan sanksi terhadap kelab sepakbola yang anggotanya kerap terlibat dalam aksi tawuran. Karena persoalan ini jangan sampai terus menerus terjadi dan para supporter juga harus bisa sama-sama merasa memiliki dan menjaga sportivitas. “Kita sarankan diberikan sanksi, kalau perlu jangan ada penonton saat pertandingan,” harap Dicky.
Sekadar diketahui, pascabentrok yang melibatkan supporter The Jak dengan warga Bogor ini ada beberapa kerugian yang dialami di antaranya, tiga kendaraan rusak akibat lemparan batu dan seorang sopir pembawa rombongan supporter The Jak mengalami luka ringan.
(rez/b/els/dit)