Warga Kota Bogor dan sekitarnya harus tetap waspada jika menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Pelaku pembobolan ATM ternyata masih berkeliaran. Satreskrim Polresta Bogor Kota masih memburu satu pelaku yang berkomplot dengan BA (44), warga Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang telah ditangkap, Minggu (11/6).
KAPOLRESTA Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara sindikat ini sudah beraksi selama dua bulan di Kota Bogor. Polisi kini masih melakukan pengembangan guna mencari keberadaan pelaku lainnya yang telah ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian. Berdasarkan data yang diperoleh dari kepolisian, sindikat ini tidak hanya beraksi di Kota Bogor, namun juga di wilayah Jakarta, Bekasi dan Depok. “Satu orang pelaku lainnya sedang diburu,” ujarnya kepada Metropolitan.
Polisi juga sedang mendalami berapa jumlah uang yang mereka raup selama melakukan aksinya. Terlebih menurutnya sudah beberapa lokasi yang menjadi tempat operasi mereka. “Termasuk korbannya ada berapa yang sudah mereka tipu, sedang kita dalami,” terangnya.
Ulung mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan teliti pada modus operandi penipuan, terutama saat akan mengambil uang melalui mesin ATM. “Jangan mudah percaya kepada setiap orang yang memberikan pertolongan saat berada di mesin ATM. Jika ada gelagat mencurigakan segera lapor polisi,” paparnya.
Kasus ini terungkap setelah korban bernama Jaelani melapor ke pihak kepolisian. Kejadiannya di mesin ATM salah satu pusat perbelanjaan Kota Bogor. Modus operandi tersangka, diawali merusak mesin ATM dengan diganjal sebatang korek api. Hal itu dilakukan agar tidak ada yang bisa menggunakan mesin ATM. “Saat korban yang mengambil uang dari mesin ATM kesulitan, tersangka yang ikut antre seolah-olah mau ambil uang juga, lalu berpura-pura membantu korban,” katanya.
JANGAN KELUAR MALAM
Sementara itu Ulung juga melarang warga Kota Bogor keluar rumah lewat tengah malam. Meskipun kepolisian meningkatkan eskalasi pengamanan dengan melakukan operasi rutin dan razia mengatasi penyakit masyarakat dan gangguan keamanan seperti tawuran dan geng motor. “Sebaiknya menghindari keluar rumah lewat tengah malam, karena kami tidak segan-segan memberikan penindakan bagi siapa saja yang kedapatan melanggar aturan,” katanya.
Ulung menjelaskan, jelang Lebaran ini pihaknya mengerahkan kekuatan penuh dalam mengantisipasi kerawanan keamanan, serta setiap akhir pekan melakukan operasi gabungan skala besar menyasar setiap sudut wilayah kota. ”Jadi masyarakat harap maklum apabila tengah malam kami melakukan penggeledahan kendaraannya, ini kami lakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Ia mengatakan, pada operasi beberapa hari yang lalu, pihaknya mendapati pengendara membawa senjata tajam berupaya kliwang dan golok. Pemilik kendaraan langsung diproses secara hukum. Sedangkan kendaraan yang tidak memiliki surat-surat diberikan tindakan langsung. Dan pemilik harus diproses hukum, proses persidangan baru dapat dilakukan setelah Lebaran. ”Maka dari itu, jika tidak ingin berurusan dengan polisi, kurangi keluar rumah lewat jam 12 malam kalau tidak penting atau lengkapi diri dengan dokumen lengkap,” katanya.
Antisipasi kerawanan menjelang Lebaran, lanjut Ulung, Polresta Bogor mengerahkan kekuatan penuh ditambah tim khusus yang diberi nama ”Tim Alfa Force” yang melaksanakan kegiatan khusus antisipasi kerawanan selama Ramadan. ”Tim Alfa Force bergerak antisipasi kerawanan khususnya pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan yang marak terjadi selama Ramadan,” katanya.
(mam/c/els/dit)