METROPOLITAN - Rencana pemerintah pusat membangun doubel track rel kereta jurusan Bogor-Sukabumi disoal masyarakat. Pemerintah pusat dinilai hanya mencari keuntungan atau mengedepankan kepentingan bisnis semata dari rencana penambahan jalur rel tersebut. Warga Sinarsari, Kota Bogor, Edi (42) mengatakan, bukan tanpa alasan warga mempersoalkan penambahan jalur rel ini. Sebab, sejauh ini isi penumpang kereta jalur Bogor-Sukabumi tidaklah banyak seperti penumpang kereta jurusan Bogor-Jakarta. ”Dari tiga kali jalan kereta semuanya tidak pernah penuh. Bahkan bisa dibilang relatif kosong,” kata Edi.
Ia pun menduga jika rencana penambahan jalur ini sebatas kepentingan bisnis semata. Sebab, memang diketahui jika jalur kereta jurusan Bogor-Sukabumi kerap dilintasi kereta barang milik swasta. ”Paling untuk mengakomodasi kereta barang milik Aqua dan Semen Merah Putih. Apa bisa dijamin kalau rel bertambah penumpang kereta ikut banyak,” ucapnya.
Untuk rencana penambahan jalur ini sendiri bukan yang pertama kali disuarakan, melainkan sudah kesekian kalinya. ”Kemarin sih sudah ada petugas yang mengukur lebar lahan yang akan digunakan untuk rel baru. Banyak rumah warga dan sekolah yang dipastikan akan digusur. Tapi kita juga belum tahu secara pasti berapa lahan yang akan dilebarkan, kan tidak mungkin 12x12 meter lahannya,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Suprapto membantah hal tersebut. Sebab, tujuan dari program doubel track untuk meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api penumpang relasi Sukabumi - Bogor. ”Jadi tidak benar kalau hanya diperuntukkan buat Aqua atau kereta barang saja,” kata lelaki yang akrab disapa Prapto.
Namun demikian, menurutnya, berapa banyaknya perjalanan kereta api yang akan ditambah. Pihaknya masih menunggu penambahan sarana kereta dan lokomotif. ”Kita masih tunggu untuk yang itu,” ujar Prapto.
(rez/b/els/py)