Minggu, 21 Desember 2025

Prajurit Ats Didatangi BNN Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba

- Selasa, 21 November 2017 | 10:12 WIB

-

METROPOLITAN – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Persatuan Isteri Prajurit TNI Angkatan Udara (PIA) Ardhya Garini dan Semarak Indonesia Jaya 2017, Badan Narkotika Negara (BNN) memberikan penyuluhan tentang jenis dan bahaya narkoba kepada ratusan personel Lanud Atang Sendjaja (ATS), Wingdingkum, Satuan Bravo Paskhas, Kompi Senapan C Yon 461 Paskhas serta siswa SMK Penerbangan Angkasa Bogor, di Hanggar Skadron udara enam Bogor, di Lanud ATS, kemarin.

Komandan Lanud ATS Marsma TNI Irwan Ishak Dunggio menuturkan, Indonesia kini berada dalam kondisi darurat narkoba, karena pangsa pasar peredarannya sangat tinggi, bahkan selalu muncul narkoba-narkoba jenis baru. “Dampak dari pemakaian narkoba ini tidak saja membawa kerugian masyarakat, tetapi menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan generasi bangsa Indonesia, apabila tidak segera diantisipasi,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Personel TNI, lanjut Irwan, sangat perlu dibekali pengetahuan mengenai narkoba, termasuk jenis, peredaran dan ciri-cirinya. Apalagi TNI Angkatan Udara (AU) punya peran penting dalam menjaga kedaulatan NKRI, termasuk ancaman narkoba. “Jenisnya saja bertambah terus, pengedar dan pemakai masih banyak. Ini problem. Jadi personel juga perlu di-upgrade lagi pengetahuannya soal narkoba ini,” ujarnya.

Direktur Advokasi BNN Yunis Farida Oktoris memaparkan, langkah pertama dalam mengatasi darurat narkoba di Indonesia dengan upaya pencegahan secara masif, diantaranya kepada personel TNI AU. “Seluruh elemen masyarakat punya peran penting dalam pencegahan narkoba, bagaimana saat ini negara kita sudah masuk darurat narkoba. Salah satunya, tentu anggota TNI AU, sebagai salah satu sasaran utama dalam menyampaikan bahaya dan perkembangan narkoba,” ungkapnya.

Yunis menambahkan, semakin hari, permasalahan yang didapatkan BNN terus bertambah, ditambah pengedar yang jumlahnya masih banyak dan upaya hukum yang belum maksimal. “Indonesia sebagai negara kepulauan, jadi mudah dimasuki barang-barang haram, banyak pelabuhan tak terpantau. Ditambah, permintaan narkoba yang terhitung cukup banyak, menjadi serangkaian permasalahan narkoba yang tidak bisa dianggap remeh,” tandasnya.

Karena itu, sambung Yunis, perlu ada sinergitas yang baik dari seluruh pihak yang terkait, salah satunya TNI AU. “Pihak TNI, baik TNI AU ,TNI Angkatan Darat (AD) dan TNI Angkatan Laut (AL) harus bisa bersinergi, berkoordinasi, dan komunikasi yang baik, untuk bersama-sama mengatasi darurat narkoba ini. Tidak mungkin hanya BNN yang bekerja sendiri. Sebab itu, BNN bersama TNI terus bersinergi untuk bersama memberantas narkoba,” tuntasnya.

(ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X