Minggu, 21 Desember 2025

Kang Sunman: Pancasila Benteng Ideologi Bangsa

- Rabu, 22 November 2017 | 09:12 WIB

-

METROPOLITAN – Dalam sosialisasi empat pilar di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, anggota MPR/DPR RI Tb Soenmandjaja mengingatkan kembali soal kebangkitan ajaran komunisme perlu diwaspadai. Lewat Partai Komunis Indonesia (PKI), komunisme memiliki sejarah yang kelam di negeri ini. Mereka pernah memberontak terhadap pemerintahan yang sah di negeri ini. Mereka pernah berbuat makar, pernah mencoba melakukan coup de etat. Setidaknya tercatat dalam sejarah pada 1948 di Madiun dan 1965 di Jakarta. Mereka, PKI memiliki sejarah yang sangat buruk di Indonesia: mereka antiagama, antituhan dan tentunya anti-Pancasila.

Komunisme sebagai ajaran antituhan tidak bisa hidup di Indonesia yang berdasarkan kepada Pancasila. Sila pertama dari Pancasila jelas-jelas menolak ajaran Komunisme untuk tumbuh di Indonesia. Demikian juga dengan ayat 1 Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, jelas-jelas menyatakan demikian: Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahkan TAP MPRS no XXV tahun 1965 juga menolak ajaran Komunisme dan Leninisme tumbuh dan berkembang di bumi Pertiwi, karena ajaran itu nyata-nyata bertentangan dengan dasar negara Pancasila. TAP MPRS no. XXV itu pun lahir karena latar belakang sejarah Komunisme di Indonesia, yang melakukan pengkhianatan terhadap negara. Atau lebih kita kenal dengan istilah Gerakan 30 September atau populer kita sebut dengan G-30S/PKI.

Pria yang akrab disapa Kang Sunman, juga mengatakan, para pemuda khususnya dan para masyarakat pada umumnya harus menjiwai dan memaknai Pancasila sebagai pemersatu bangsa, sebagai ideologi negara. Yang dengan Pancasila kita bisa bergaul dan bermasyarakat di seluruh Indonesia tanpa membeda-bedakan agama, suku dan bahasa.

Anggota Majelis Kehormatan Dewan DPR RI ini pun menjelaskan bahwa tidak ada satupun sila-sila dari Pancasila yang bertentangan dengan agama Islam, juga agama-agama lain. Sila pertama kita bisa maknai seperti firman Allah surat al-Ikhlas ayat 1: 'Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa'. Sila kedua bisa kita maknai seperti firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 8: 'Berbuat adillah kamu, karena ia lebih dekat kepada takwa'.

Sila ketiga dari Pancasila semakna dengan firman Allah surat Ali Imran ayat 103 yang artinya 'Berpegang teguhlah kamu kepada tali agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai...' dan seterusnya. Selanjutnya sila keempat semakna dengan surat Ali Imran ayat 159: 'Bermusyawarahlah kamu dalam setiap persoalan...'. “ Pada Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesa semakna dengan Rahmatan lil Alamin,” pungkasnya.

(adv)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X