METROPOLITAN – Ketua Yayasan Satu Keadilan (YSK) Sugeng Teguh Santoso mengisi Forum Masa Penerimaan Anggota Baru PMII Komisariat Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, kemarin. Dalam acara bertajuk “Mengembangkan Potensi Intelektual dan Jiwa Kepemimpinan
melalui Bingkai Pergerakan”, lelaki yang akrab disapa Sang Pembela itu memberikan pelatihan kepemimpinan. Beberapa isu penting pun dibahas, meliputi pendidikan, keahlian dan konsistensi.
Menurut Sugeng, pendidikan adalah pintu gerbang menuju peningkatan kapasitas pribadi seseorang. Sehingga pemuda-pemudi tak boleh menyia-nyiakan kesempatan belajar di perguruan tinggi. “Tidak semua pemuda berkesempatan belajar di perguruan tinggi. Jadi, inilah pintu gerbang menuju kesuksesan,” kata Sugeng di hadapan anggota baru PMII Komisariat Uika Bogor di Billabong.
Untuk itu, sambung Sugeng, para mahasiswa harus membekali diri dengan keahlian yang komparatif untuk bersaing di dunia kerja yang kompetitif. Sehingga dibutuhkan konsistensi (keteguhan hati) dan kesungguhan hati untuk mencapainya. “Mahasiswa ke depan mutlak harus punya keahlian khusus untuk bersaing dengan lainnya. Kalau tidak, kita akan tertinggal,” kata bakal calon wali kota Bogor ini.
Menurut pria yang sudah malang-melintang di dunia hukum baik sebagai praktisi maupun akademisi itu, konsistensi menjadi kunci keberhasilan hidup. “Seberapa kuat kita memiliki daya tahan mental dalam bidang yang digeluti akan mengantarkan kita pada kesuksesan,”kata Sekjen Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) tersebut.
Sebaliknya, jika seseorang tidak setia dengan jalan pilihan yang ditempuh, maka lambat laun ia akan dilibas komptitor dan tidak akan pernah menjadi apa-apa. Terakhir, ia menyinggung soal perjuangan keilmuan yang dianggap sebagai bagian dari fungsi melayani umat. Hal itulah yang menjadi perjuangan kemanusiaan. “Bahwa membantu dengan melayani orang miskin dan marjinal adalah amanah dari Tuhan, sehingga setiap orang yang akan menjalankan mempunyai spirit positif. Tidak jatuh putus asa dalam situasi sulit dan tidak menjadi sombong ketika berhasil,” tandasnya. (*/els/py)