Minggu, 21 Desember 2025

Pegawai PDJT Diminta Sabar sampai Tahun Depan

- Rabu, 20 Desember 2017 | 11:56 WIB

-

METROPOLITAN – Perusa­haan Daerah Jasa Transpor­tasi (PDJT) Kota Bogor ter­paksa harus menunggu hing­ga triwulan ketiga 2018 untuk kembali mendapatkan sunti­kan dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sebab, usulan anggaran Rp7 miliar untuk melunasi gaji pegawai dan operasional kendaraan ditolak DPRD dalam pemba­hasan APBD 2018.

Kepala Bagian Perekono­mian Setda Kota Bogor Tri Irijanto mengatakan, PDJT tidak bisa mendapatkan penyer­taan modal karena sebelumnya sudah diberikan Rp5 miliar, namun tidak maksimal. “De­wan akhirnya menolak usulan Rp7 miliar itu karena belum jelas penggunaannya. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan PDJT yang ’kronis’ ini, yakni menggunakan ban­tuan pihak ketiga, seperti bantuan keuangan dari pe­merintah pusat. Hanya saja tidak akan efektif juga karena nggak ada yang membayar gaji,” katanya kepada Metro­politan, kemarin.­

Sejak PDJT kembali berope­rasi dengan rute Cidangiang-Sentul City, sambung dia, karyawan dibayar berdasarkan jumlah penjualan tiket, tak ubahnya seperti sistem setoran angkot. Gaji pegawai dibagi dari jumlah keuntungan pen­jualan tiket dengan biaya ope­rasional empat bus.

”Makanya ada efisiensi ka­ryawan. Dari 146 karyawan, hanya terpakai untuk sopir, manajemen dan ticketing. Jadi tidak semua. Semoga pada 2018 ada Perda Perumda agar ada penanaman modal. Sebelumnya sudah ada pinja­man atau mencari pinjaman dari pihak lain. Tapi memang susah karena sudah kronis,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Direktur Utama PDJT Rakhmawati men­gatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan koridor dua untuk kembali berope­rasi pada Januari atau Febru­ari 2018 dengan menerapkan sistem gaji berdasarkan per­sentase pendapatan seperti rute Cidangiang-Sentul. ”Akan ada 12 bus yang dioperasikan pada koridor dua. Diperkirakan akan ada 60 pegawai yang kembali dipekerjakan,” jelas Rakhmawati.

Disinggung soal tunggakan gaji ratusan karyawan, Rak­hmawati menyatakan perma­salahan finansial PDJT tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Kalau dilunasi langs­ung ya tidak mungkin, uangnya darimana? Makanya saya selalu menekankan kepada karyawan untuk sama-sama membangkitkan lagi PDJT. Sejauh ini karyawan menya­takan siap menunggu PDJT beroperasi lagi dan yang pen­ting bisa jalan dulu,” ujarnya.

Menurut dia, berbagai lang­kah sudah diambil untuk mengatasi persoalan PDJT. Salah satunya dengan men­goperasikan kembali Trans Pakuan rute Cidangiang-Sentul. ”Kalau masih ada yang belum puas, ya wajar, tapi kan sudah banyak langkah yang kami ambil. Jadi, kami min­ta karyawan bersabar,” kata­nya. (ryn/b/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X