METROPOLITAN – Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor terpaksa harus menunggu hingga triwulan ketiga 2018 untuk kembali mendapatkan suntikan dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sebab, usulan anggaran Rp7 miliar untuk melunasi gaji pegawai dan operasional kendaraan ditolak DPRD dalam pembahasan APBD 2018.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bogor Tri Irijanto mengatakan, PDJT tidak bisa mendapatkan penyertaan modal karena sebelumnya sudah diberikan Rp5 miliar, namun tidak maksimal. “Dewan akhirnya menolak usulan Rp7 miliar itu karena belum jelas penggunaannya. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan PDJT yang ’kronis’ ini, yakni menggunakan bantuan pihak ketiga, seperti bantuan keuangan dari pemerintah pusat. Hanya saja tidak akan efektif juga karena nggak ada yang membayar gaji,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Sejak PDJT kembali beroperasi dengan rute Cidangiang-Sentul City, sambung dia, karyawan dibayar berdasarkan jumlah penjualan tiket, tak ubahnya seperti sistem setoran angkot. Gaji pegawai dibagi dari jumlah keuntungan penjualan tiket dengan biaya operasional empat bus.
”Makanya ada efisiensi karyawan. Dari 146 karyawan, hanya terpakai untuk sopir, manajemen dan ticketing. Jadi tidak semua. Semoga pada 2018 ada Perda Perumda agar ada penanaman modal. Sebelumnya sudah ada pinjaman atau mencari pinjaman dari pihak lain. Tapi memang susah karena sudah kronis,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PDJT Rakhmawati mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan koridor dua untuk kembali beroperasi pada Januari atau Februari 2018 dengan menerapkan sistem gaji berdasarkan persentase pendapatan seperti rute Cidangiang-Sentul. ”Akan ada 12 bus yang dioperasikan pada koridor dua. Diperkirakan akan ada 60 pegawai yang kembali dipekerjakan,” jelas Rakhmawati.
Disinggung soal tunggakan gaji ratusan karyawan, Rakhmawati menyatakan permasalahan finansial PDJT tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Kalau dilunasi langsung ya tidak mungkin, uangnya darimana? Makanya saya selalu menekankan kepada karyawan untuk sama-sama membangkitkan lagi PDJT. Sejauh ini karyawan menyatakan siap menunggu PDJT beroperasi lagi dan yang penting bisa jalan dulu,” ujarnya.
Menurut dia, berbagai langkah sudah diambil untuk mengatasi persoalan PDJT. Salah satunya dengan mengoperasikan kembali Trans Pakuan rute Cidangiang-Sentul. ”Kalau masih ada yang belum puas, ya wajar, tapi kan sudah banyak langkah yang kami ambil. Jadi, kami minta karyawan bersabar,” katanya. (ryn/b/els/py)