METROPOLITAN - Menjelang perayaan malam Tahun Baru 2018, tren munculnya Pedagang Kaki Lima (PKL) musiman di beberapa titik Kota Bogor berpotensi meningkat. Satpol PP pun berupaya mengantisipasi kehadiran pedagang karena dapat menyebabkan kemacetan.
Kepala Satpol PP Kota Bogor Hery Karnadi menuturkan, ada beberapa titik di jalanan yang berpotensi membeludaknya PKL musiman. Hingga saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polresta Bogor Kota dan dinas terkait guna memetakan titik kumpul dan potensi kerawanan jelang dan saat perayaan tahun baru. ”Sebetulnya bukan cuma masalah PKL musiman. Tapi memang itu jadi semacam fenomena tahunan, yang mesti diwaspadai juga karena mengganggu lalu lintas. Misalnya di dekat pusat keramaian orang kumpul, salah satunya sekitaran Tugu Kujang. Banyal nantinya pedagang terompet dan petasan, misalnya,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Selain itu, sambung Hery, beberapa lokasi lain diantaranya Kawasan Taman Sempur, Taman Air Mancur, Mayor Oking Stasiun Bogor, Jalan Dewi Sartika, Warung Jambu dan Jembatan Merah, menjadi sentral pemetaan. Menurutnya, pada saat malam Tahun Baru nanti, tempat-tempat tersebut akan menjadi titik kumpul warga, sehingga rawan keberadaan PKL dan rawan kriminal serta asusila. ”Kan tidak hanya PKL, karena kami juga melakukan operasi miras (minuman keras, red) dan razia petasan,” ujarnya.
Untuk itu, Satpol PP Kota Bogor beserta Polresta Bogor Kota dan dinas terkait terus melakukan razia di beberapa titik kerawanan, di siang dan malam hari dengan menerjunkan tim ke lapangan. ”Kami juga merazia tempat rawan kriminal dan asusila, seperti di BNR. Disana rawan sekali, kan jalanan panjang, remang-remang karena penerangan terbatas. Beberapa angkot dan jembatan penyebrangan pun tak luput dari penyisiran,” tuntasnya. (ryn/b/els)