Minggu, 21 Desember 2025

12.000 Warga Bogor Kejar Ijazah Paket C

- Kamis, 18 Januari 2018 | 08:35 WIB

-
METROPOLITAN - Peserta kejar Paket C di Kabupaten Bogor tahun 2018 mencapai 12 ribu orang. Jumlah tersebut meningkat hingga 4.000 peserta dibanding tahun lalu. Dinas Pendidikan (Disdik) beranggapan, peningkatan ini karena adanya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan ijazah setara SMA. Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Disdik Kabupaten Bogor Amsohi mengaku, rata-rata peserta memang merupakan anak usia sekolah SMA yang sempat dikeluarkan dari sekolah reguler.  Saat ini, Paket C di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan tiga kali lipat. Dari data  peserta paket C tahun ini mencapai 12 ribu orang sedangkan tahun lalu hanya 4 ribu orang.  "Memang meningkat. Itu terbukti bahwa masyarakat sudah melihat Paket C itu setara dengan pendidikan reguler karena memang berlaku,"ujar Amsohi. Ia menambahkan, peningkatan juga terjadi pada peserta kejar Paket B (setara SMP). Dari sekitar 6.000 peserta pada 2017, kini menjadi 9.000 orang. Namun, peserta kejar Paket A mengalami penurunan dari sebelumnya 3.000 peserta menjadi 2.700 orang. Penurunan itu dikarenakan jumlah anak usia SD yang putus sekolah  berkurang.  "Penurunan anak usia SD yang putus sekolah karena DO (drop out) sudah berkurang dan  masyarakat makin sadar jika anak-anaknya perlu mendapat pendidikan dasar," kata . Menurut data Badan Pusat Statistik, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten Bogor baru mencapai 7,7 tahun atau setara kelas 2 SMP.  Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah mengadakan 46 Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) untuk kejar Paket B dan C dengan menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tahun lalu, Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah masih rendah. Sebanyak 9,9 persen anak usia SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) tidak sekolah. Sementara, di tingkat SMP atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) mencapai 12,08 persen. “Tidak hanya peningkatan fasilitas, Pemkab Bogor juga prioritas  kesadaran anak untuk menempuh pendidikan di masyarakat,"bebernya. Sementara itu,  Kepala Seksi Penilaian dan Kurikulum Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Elfi Nilahartani menambahkan,  ada sekitar 12.007 peserta kesetaraan atau naik sekitar 81 persen dari tahun lalu yang berjumlah 9.704.  Menurutnya, dari data bidang yang dipimpinnya, peserta UN Paket A sebanyak 1.473, Paket B sebanyak 3.955 dan Paket C sejumlah 6.579 peserta.  "Meski Kabupaten Bogor baru pertama UNBK. Tapi 35 persen peserta Didik mengikuti ujian berbasis komputer (UNBK), sebanyak 4.503 peserta Kelompok Belajar (Kejar) Paket C masih mengikuti ujian konvensional atau kertas pensil (UNKP)," papar Nila. Ribuan peserta ujian Paket B, kata Nila, tersebar di 30 sekolah penyelanggara Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan 32 sekolah penyelenggara UNBK. Dengan PKBM sebanyak 62 unit. "Berkaca pada pelaksanaan UNKP Paket C yang sudah dilaksanakan pada bulan April lalu, Ujian Paket B sejauh ini tidak ada kendala yang berarti. Berjalan sesuai jadwal dan lancar" pungkasnya. (ads/b/els)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X